RADARBANDUNG.id- Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) di tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan di awal tahun sebelumnya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat menyebut, kasus penyakit yang diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut mencapai 1.040 kasus di tahun 2024. Bahkan 9 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes KBB, Nurul Rasihan menjelaskan, kasus DBD di Kabupaten Bandung Barat sepanjang tahun 2024 ini terbilang kasus yang cukup tinggi.
“Jika dibandingkan tahun lalu, angka ini meningkat hampir 100 persen lebih. Apalagi data akumulasi kasus tahun ini baru sampai bulan Maret 2024,” katanya, Rabu (20/3/2024).
Ia mengatakan, pada tahun 2023 lalu kasus DBD hingga akhir tahun berjumlah 447 kasus dan 2 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara itu, di awal tahun 2024 kasus DBD di Bandung Barat sudah lebih dari 1000 kasus.
“Data kasus DBB dari Januari sampai 19 Maret 2024 itu 1.040 kasus dengan jumlah kematian 9 kasus,” sebutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan catatan angka kasus DBD ini, Bandung Barat menempati Insidens Rate (IR) 61 kasus per 100.000 penduduk, artinya dari 100.000 penduduk warga Bandung Barat terdapat potensi 61 kasus DBD.
“Sedangkan indeks fatalitas penyakit atau Case Fatality Rate (CFR) mencapai 0.77 persen, artinya dari seluruh penduduk kbb ada sekitar 0.77% diantaranya meninggal karena DBD,” katanya.
“Jika dilihat dari sebaran kasus DBD, kecamatan tertinggi yakni Cililin dengan 165 kasus, Lembang 152 kasus, dan Cipongkor dengan 98 kasus,” sambungnya.
Ia menyebut, peningkatan kasus DBD tersebut dipicu lantaran beberapa faktor salahsatunya adalah perkembangan nyamuk Aides Aigypti di musim hujan cukup tinggi. “Kita lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M yaitu dengan menguras tempat air, menutup tempat air dan mengubur barang-barang yang berpotensi membuat air tergenang,” katanya.
“Dengan pola seperti itu maka kasus DBD diharapkan dapat menurun. Kami juga kumpulkan kader kesehatan di Bandung Barat untuk terus menekan penyebaran DBD sampai kasus demam berdarah di daerah menurun. Untuk pelaksanaan fogging sudah dilakukan sebanyak 30 kali,” tandasnya. (kro)