RADARBANDUNG.id- Tiga partai politik di Kabupaten Bandung Barat yakni PDIP, PKS dan Partai Demokrat melaksanakan deklarasi kesepahaman benahi Bandung Barat, Rabu (8/5/2024) malam.
Kegiatan tersebut merupakan upaya ketiga partai ini dalam mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Kabupaten Bandung Barat pada 2024 mendatang.
Selain itu, deklarasi kesepahaman benahi Bandung Barat tersebut pun sebagai upaya ketiga partai ini meningkatkan kerja sama pada fungsi dan tugas legislatif dalam mewujudkan cita-cita pemekaran Kabupaten Bandung Barat.
Ketua DPD PKS Bandung Barat, Acep Hud Syalahudin mengatakan, terkait pentingnya kerjasama dalam menghadapi kompleksitas persoalan di Kabupaten Bandung.
“Ada kalanya kita bersaing, ada kalanya kita bersanding,” katanya, Rabu (8/5/2024).
Ia menambahkan, deklarasi kesepahaman benahi Bandung Barat tersebut juga mencerminkan semangat kolaborasi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan bersama-sama.
“Nota kesepahaman, memang kita belum membicarakan tentang calon. Jadi kita menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan Pilkada,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kesempatan tersebut belum dibicarakan secara spesifik terkait pasangan calon bupati Bandung Barat yang diusung pada Pilkada 2024 mendatang.
“Artinya masing-masing 3 partai ini belum menyodorkan nama calon, paling nanti itu di MoU ke-2,” jelasnya.
Ia menyebut, deklarasi tersebut pun sebagai langkah awal dalam menghadapi kontestasi Pilkada Bandung Barat 2024 mendatang.
“Jadi sekarang kita menyiapkan rumahnya dulu sambil menyiapkan pengantinnya. Rasa-rasanya kalau tempat sudah merenah gitu, kan calon yang menempatinya pun merenah dan siap,” katanya.
Ditemui di tempat sama, Ketua DPC PDIP Bandung Barat, Ida Widaningsih mengatakan, semangat deklarasi tersebut yakni kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bandung Barat.
“Magnet kebersamaan untuk membangun kabupaten bandung barat lebih baik. Kita membuka peluang bagi semua partai untuk bergabung dengan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat, Imam Tunggara mengatakan, koalisi ini dibuat dengan tujuan ingin menyatukan sebuah pemikiran dan menjadi satu koalisi kesepahaman benahi Bandung Barat.
“Bagaimana kita ingin menampilkan sosok bupati dan wakil yang paham dengan masyarakat bandung barat. Maka diperlukanlah sebuah perubahan,” imbuhnya.
“Saya ingin koalisi ini bisa berlanjut dan tidak sementara karena adanya Pilkada. Namun bagaimana koalisi ini bisa menjadi koalisi permanen,” pungkasnya. (kro)