News

Hasil Survei Instrat: 3 Nama Teratas Muncul di Pilwalkot Cimahi 2024

Radar Bandung - 20/05/2024, 13:58 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Direktur Indonesia Strategic Institute (INSTRAT), Adi Nugroho saat memberikan keterangan terkait hasil survei. Foto: Hendra Hidayat

RADARBANDUNG.id- Tiga nama muncul menjadi orang teratas menjelang perhelatan Pilwalkot Cimahi berdasarkan hasil survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) pertanggal 3-7 Mei 2024.

Dalam survei tersebut muncul delapan nama Pilkada Kota Cimahi yang terdiri dari Dikdik Suratno Nugrahawan (61, 25%), Ngatiyana (60, 25%), Adhitia Yudisthira (40%). Selanjutnya, Acep Jamaludin (38,5 %), Faisal Harris (35, 25%), Ahmad Zulkarnaen (29,25%), Bagja Setiawan dan Enang Sahri L (22, 25%).

Direktur Indonesia Strategic Institute (Instrat), Adi Nugroho menjelaskan, survei tersebut dilakukan dengan melibatkan 400 responden yang berasal dari seluruh kelurahan yang ada di Kota Cimahi.

“Survei ini dilakukan menggunakan metode wawancara face to face interview dan dengan margin of error 4,85 %,” katanya, Senin (20/5/2024).

Ia menambahkan, dalam survei tersebut indikator yang digunakan adalah tingkat kesukaan, rasio kenal-suka, persepsi kelayakan sebagai wali kota/wakil wali kota, elektabilitas dan simulasi berpasangan.

“Berdasarkan hasil survei ini konsisten mengerucut kepada nama tokoh yakni Dikdik Suratno Nugrahawan (61, 25%), Ngatiyana (60, 25%) dan ketiga adalah Adhitia Yudisthira,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari ketiga tokoh teratas dalam hasil survey Pilwalkot Kota Cimahi tersebut terjadi kenaikan dan penurunan popularitas maupun elektabilitas.

“Pada bulan Mei 2024 Popularitas Dikdik Suratno Nugrahawan berada di angka 61,25 persen dan elektabilitasya berasa di angka 9 persen,” katanya.

“Sementara popularitas Ngatiyana berada di angka 60,25 dan untuk elektabilitasnya di angka 12 persen. Lain halnya dengan Adhitia Yudisthira popularitasnya berada di angka 40 persen dan elektabilitas 9,75%,” imbuhnya.

Ia menyebut, penurunan tingkat popularitas Ngatiyana disebabkan lantaran dalam rentang waktu 1,5 tahun ini ia sudah tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Cimahi.

“Elektabilitas Ngatiyana pun menurun akibat muncul tokoh alternatif dalam hal ini adalah Adhitia Yudisthira dan juga Dikdik Suratno Nugrahawan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, popularitas dan elektabilitas Dikdik justru mengalami peningkatan yang signifikan dan hal tersebut menjadi perhatian yang menarik. “Hal itu lantaran wajah dan namanya banyak bermunculan dalam berbagai media luar ruang yang berkaitan dengan pemerintah Kota Cimahi,” katanya.

Ia menegaskan, justru kehadiran sosok muda yakni Adhitia Yudisthira yang memberikan kejutan dengan namanya yang melejit d mata publik warga Kota Cimahi.

“Medan kompetisi akan seru mengingat penduduk Kota Cimahi saat ini piramida penduduknya saat ini terbanyak di kalangan millenial,” tandasnya. (kro)