RADARBANDUNG.id- Presiden RI terpilih Prabowo Subianto meralat istilah program makan siang gratis yang dikampanyekannya bersama Gibran Rakabuming Raka, selama Pilpres 2024. Prabowo mengubah istilah itu dengan sebutan makan bergizi gratis.
Prabowo menjelaskan program yang dicetus dengan istilah makan siang gratis itu lebih tepat disebut makan bergizi gratis. Alasannya, agar menyesuaikan dengan jadwal anak sekolah yang masuk pagi dan pulang siang hari pukul 11-12 siang.
“Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya. Karena kalau anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi, harus makan pagi, makanya kita ubah,” kata Prabowo dalam keterangannya, Jumat (24/5), dikutip dari Jawapos.com.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, program tersebut akan sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia. Sebab kini banyak anak-anak yang malnutrisi.
“Ini sangat menentukan untuk masa depan bangsa Indonesia. Anak-anak kita adalah masa depan kita dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita malnutrisi. Hitungannya kira-kira hampir 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi. Ini sangat memprihatinkan,” ucap Prabowo.
Ia pun mengatakan, kini terdapat 76 negara telah yang memberikan program makan bergizi untuk anak-anak di sekolah. Sedangkan, ada 6 negara yang sedang mempersiapkan program makan gratis tersebut.
“Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan (program makan gratis untuk anak-anak), kita mungkin bisa jadi negara ke-7 ya di luar 76 tadi,” ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan telah melakukan uji coba program tersebut di beberapa tempat. Hasilnya, anak-anak menjadi lebih rajin bersekolah dan fokus belajarnya meningkat. “Ini sudah kita pelajari negara lain dan sudah kita uji coba. Selama beberapa bulan ini saya sudah bikin pilot project di beberapa tempat dan hasilnya sangat meyakinkan,” ucap Prabowo.
Tidak hanya anak-anak yang akan merasakan langsung manfaat dari program makan bergizi gratis. Menurut Prabowo, perekonomian wilayah akan turut terdorong khususnya bagi para petani maupun peternak.
“Ekonomi akan tumbuh, penghasilan para petani kita akan lebih baik. Saya percaya produksi akan lebih baik. Saya kira ini growth driver. Suatu pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan yang akan sangat mendorong kehidupan bangsa kita. Jadi saya optimistis dan saya percaya kita akan menjadi negara yang lebih kuat,” pungkasnya. (jpc)