RADARBANDUNG.id- Dalam rangka membangun ekosistem sepakbola putri di Indonesia, Bakti Olahraga Djarum Foundation menggagas terbentuknya dua kompetisi kelompok umur yakni Milklife Soccer League dan Milklife Soccer Challenge.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan digelarnya dua kompetisi tersebut diharapnya agar bisa menjadi fondasi awal menuju pengembangan ekosistem sepak bola putri nasional.
“Sebelumnya kami mengadakan MilkLife Soccer Challenge untuk Kelompok Umur (KU) 10 dan KU 12 bagi siswi Madrasah Ibtidaiyah serta Sekolah Dasar. Dari situ kami melihat bakat-bakat potensial yang akhirnya membuat mereka menekuni sepak bola putri lalu tergerak bergabung ke SSB,” kata Yoppy, ditulis Senin (27/5).
“Karena itulah ditahap lanjutan ini, kami menyelenggarakan MilkLife Soccer League sehingga SSB memiliki kompetisi rutin sebagai sarana mengasah serta meningkatkan kemampuan para pemainnya,” sambungnya.
Dirinya mengharap melalui kompetisi tersebut nantinya akan lahir sosok pesepakbola putri yang dapat turut mengharumkan nama Indonesia di level internasional. Dia menyebut, untuk penyelenggaraan kompetisi tersebut kurang lebih memakan waktu tiga sampai empat bulan.
“Setiap pekan sekali di Supersoccer Arena, Kudus untuk venuenya, kalau peserta tahun ini ada 11 Sekolah Sepak Bola (SSB), itu untuk KU 14, kurang lebih ada 275 orang lah yang sekarang bertanding,” sebutnya.
Ia menyebutkan para peserta kompetisi tersebut tidak hanya berasal daerah Kudus, melainkan ada juga peserta dari Pati, Rembang, Jepara dan lainnya. Masing-masing tim yang berkompetisi akan memainkan satu laga dengan aturan yang telah disesuaikan seperti, format pertandingan 9 vs 9, lapangan yang ukurannya setengah lapangan sepak bola, berdurasi 20 x 2 menit, kemudian menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33-0,36 kg.
“Dengan dua turnamen tersebut (MilkLife Soccer Challenge dan MilkLife Soccer League), roda pembibitan sepak bola putri di usia dini mulai berputar. Nantinya kami berharap dari SSB ini banyak atlet putri yang bisa bergabung ke klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar,” ungkapnya.
Tak cuma itu, dia pun berharap agar kompetisi serupa tak hanya digelar di Kota Kudus saja. Ia mengaku, kini pihaknya tengah menggodok rencana untuk membuka kompetisi serupa di kota lainnya.
“Semoga rencana ini mendapat sambutan yang positif ya karena ini penting juga untuk hadir di kota-kota lain, jadi SSB yang ada mohon bersiap ya. Kami pun mengharapkan agar nantinya banyak pihak yang tergerak untuk ambil bagian dalam mewujudkan kejayaan di cabang sepak bola putri di Indonesia,” pungkasnya.
Diketahui 11 tim yang berlaga di kompetisi ini antara lain Laskar Jepara Putri, SKU Pink, Galaxinesia, Scorpions FC, Pedawang Women, Srikandi Kalirejo Undaan, Persig Gribig, Porma, SKU Orange, Women Putra Jaya, dan Garkido GFC.
Di gelaran perdana Milklife Soccer League 2024 ini, Tim putri asal Jepara, Jawa Tengah, Laskar Jepara Putri untuk sementara masih nyaman memuncaki klasemen sementara kompetisi yang kini masuk pekan kedua dengan 12 poin usai menaklukkan Galaxinesia dengan skor 1-0.
Selain itu, pada tahun 2024 ini Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilikLife akan menyelenggarakan MIikLife Soccer Challenge di delapan kota dengan total 18 kali turnamen.
Kota-kota tersebut adalah Kudus (Maret, Juni, September & Desember), Surabaya (Mei & September), Jakarta (Juni & November), Tangerang (Juni & November), Bandung (Juni & Oktober), Yogyakarta (Juli & Oktober), Solo (Juli & Oktober) dan Semarang (Agustus & November).
Ajang Kenalan dan Mengasah Kemampuan Sepakbola
Hadirnya kompetisi sepakbola putri di Kota Kudus ini diakui menjadi berkah tersendiri bagi salah seorang peserta yang mewakili tim Laskar Jepara Putri, Rara Zenita Fatin. Ia menyebut, lewat kompetisi ini dirinya mendapat banyak ilmu baru soal sepakbola lewat kompetisi yang kini berlangsung.
“Seru banget ikut serta di MilkLife Soccer League, karena setiap pekan bisa bertanding sepak bola, bukan cuma latihan saja. Apalagi aku memang mencari pengalaman bertanding dan untuk mengasah mental, soalnya usia lawan-lawannya di turnamen ini lebih tinggi dari aku dan pada jago,” kata Rara.
Diketahui pemain bernomor punggung 10 tersebut kini masuk dalam jajaran empat pencetak gol terbanyak liga dengan torehan empat gol. Senada dengan Rara, pemain lain dari tim SKU Pink, Asyifa Sholawa Farizqi mengatakan lewat kompetisi ini dirinya banyak bertemu dengan teman baru yang sehobi dengannya.
“Seru sekali karena kita bertanding sekaligus dapat kenalan sama teman baru yang juga suka sepak bola,” ungkapnya.
Ia bercerita sebelum mengikuti kompetisi ini, dia turut pula terlibat di gelaran sebelumnya yaitu, Milklife Soccer Challenge. Tak hanya itu pada gelaran MSC tersebut dirinya didapuk menjadi topskor kompetisi dengan torehan 33 gol.
“Aku rutin latihan supaya bisa menang jadi juara, khususnya latihan penalty, shooting, dan games 9 vs 9. Lawan di turnamen ini menurut aku merata, karena semua tim mainnya kompak,” tutup Asyifa. (rup)