RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kode putra bungsu Presiden Joko Widodo untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta tahun ini kian terbuka.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Foto-foto : Dery Ridwansah/Jawapos.com
Usai dibukanya pintu hukum melalui putusan Mahkamah Agung soal umur calon gubernur-wakil gubernur, Kaesang juga secara terbuka ingin maju di Pilkada DKI Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Kaesang dalam sebuah talkshow pada Youtube Kaesang Pangarep GK Hebat.
Dalam acara itu, Kaesang sempat ditanya pilihan maju di Pilkada mana.
“Kalo misalnya disuruh pilih nih, pilih Jakarta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, posisinya saat ini sebagai ketua umum partai yang mencakup 38 provinsi. Jika hanya di solo yang lima kecamatan, dia menilai PSI lebih dari itu.
Baca Juga : HET Beras Premium dan Medium Resmi Naik
Tak hanya itu, Kaesang juga membuka kans berduet dengan Anies Baswesan. Bos Sang Pisang itu pede di DKI Jakarta karena memiliki modal delapan kursi DPRD.
Pernyataan itu sendiri, dia sampaikan masih dalam suasana santai. Adapun statment resmi belum disampaikan Kaesang. Dalam keterangan terakhir, Wakil ketua Umum PSI Andy Budiman menekankan belum ada keputusan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku telah menanyakan kans Kaesang maju dalam Pilkada DKI Jakarta kepada Presiden Jokowi. Dari apa yang dia dengar, Jokowi belum merestui.
“Tadi saya tanya sama bapak habis rapat, ‘Pak gimana kalau Kaesang maju Wagub Jakarta?, Waduh gitu, jangan Pak Zul,” ujarnya di Kantor DPP PAN, Jakarta kemarin.
Baginya, itu sikap Jokowi. Namun bagi PAN sendiri, Zulhas tidak menutup peluang itu. Diakuinya, setahun lalu dirinya sempat mengusulkan Kaesang untuk maju dalam Pilkada DKI kepada Jokowi. Dia beralasan, Jakarta butuh anak muda.
“Yang muda-muda pak, Kaesang sama Zita misalnya. Saya bilang begitu waktu itu,” imbuhnya. Namun Jokowi kala itu juga tidak menginginkan dan menilai Kaesang belum cukup.
Sementara itu, di Kantor DPP PAN kemarin Zulhas secara resmi menyerahkan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Meskipun, dukungan secara lisan telah disampaikan jauh-jauh hari.
Zulhas mengatakan, kemajuan Jatim di tangan Khofifah menjadi alasan keputusan itu. Dia menilai, kepemimpinan Khofifah dan Emil Dardak layak untuk dilanjutkan.bSelain itu, Zulhas juga mengaku sudah lama mengenal Khofifah sejak masih sama-sama di Komisi VI DPR RI. “Siang dan malam, tenaga, pikiran dicurahkan untuk kemajuan umat bangsa dan negara,” tegasnya.
Menanggapi itu, Khofifah menyampaikan terima kasih. Apalagi, PAN juga termasuk yang mendukungnya saat periode pertama 2018 lalu. “Saya ingin menyampaikan bahwa kami mendapatkan dukungan dari Partai Amanat Nasional tanpa mahar,” ujarnya. Dukungan PAN, lanjut dia, akan memberi tambahan kekuatan dalam memenangkan Pilgub Jatim.
Sementara itu, DPP PKB terus mengeluarkan rekomendasi untuk calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota. Ketua Desk Pilkada PKB Abdul Halim Iskandar mengatakan, rekomendasi pilkada dilakukan secara bertahap. Kali ini, pihaknya mengeluarkan 35 rekomendasi calon kepala daerah.
Menurutnya, rekomendasi itu khusus untuk pilkada di tingkat kabupaten/kota. Sedangkan untuk pilkada tingkat provinsi, PKB belum mengeluarkan rekomendasi. “Belum ada satu pun untuk provinsi,” terang Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.
Pada 29 Mei lalu, DPP PKB juga sudah mengeluarkan rekomendasi sebanyak 65 calon kepala daerah. Jika ditotal, sudah ada 100 rekomendasi untuk pilkada tingkat kabupaten/kota. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah, karena PKB sedang memproses untuk daerah lainnya.
Halim menambahkan, antusiasme masyarakat mendaftarkan diri sebagai calon kepala daera lewat PKB sangat besar. “Kami tidak menyangka jumlahnya begitu besar,” terangnya di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat kemarin.
Sampai saat ini, kata Halim, ada 2.990 orang yang mendaftar sebagai calon kepala daerah ke PKB. Sebanyak 592 calon sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) calon kepala daerah. Menurut dia, pihaknya akan berupaya agar semua yang mendaftar nisa mengikuti UKK.
Partai Nasdem juga tidak mau ketinggalan. Partai yang diketuai Surya Paloh itu terus mengeluarkan rekomendasi. Kemarin, Nasdem menyerahkan rekomendasi tiga calon kepala daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Nasdem Willy Aditya memimpin penyerahan rekomendasi partai.
Rekomendasi tiga calon kepala daerah itu adalah Calon Walikota Kota Padang yang diserahkan kepada Fadly Amran, Calon Bupati Kabupaten Pesisir Selatan yang diberikan kepada Hendrajoni, dan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Kota Solok yang diamanatkan kepada Ramadhani Kirana Putra berpasangan dengan Suryadi Nurdal.
Willy Aditya menuturkan, Sumatra Barat bagi Nasdem adalah wilayah khusus, sebab partainya menang pada Pileg 2024 Februari lalu. “Nasdem berharap kedepannya ketiga calon ini dapat memajukan wilayah masing-masing jika resmi terpilih,” kata Willy di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat kemarin.
Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menjelaskan, sebelum rekomendasi dikeluarkan, pihaknya mengelar rapat pleno. Rapat tersebut merupakan bagian dari proses penjaringan secara cermat tentang calon atau kandidat.
Salah satu parameternya adalah survei dari berbagai lembaga yang diajukan. “Kami merekomendasi 11 surveyor. Kami kan ingin mencalonkan kandidat, ideologi kebangsaan juga cocok dengan kami,” beber Sugeng.
Rekomendasi pilkada dilakukan secara bertahap, karena Nasdem ingin mendengarkan aspirasi dan masukan dari berbagai pihak. Rencananya pleno Bappilu DPP akan terus digelar maraton hingga 5 Juni 2024. (far/lum/jawa pos)