RADARBANDUNG.id- Tahun pelajaran baru 2024/2025 segera dimulai. Menyambut tahun pelajaran baru tersebut, Kemendikbudristek menerbitkan Peraturan Menteri tentang 12/2024 tentang Kurikulum di jenjang PAUD sampai dengan SMA sederajat.
Sejumlah sekolah antusias menyambut penerapan Kurikulum Merdeka. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam peraturan tersebut menguraikan muatan pembelajaran untuk setiap jenjang pendidikan. Misalnya di jenjang PAUD, muatan pembelajaran dirumuskan secara terintegrasi dengan kompetensi yang ingin dibangun. Kemudian di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, dan SM sederajat), muatan pembelajaran dirumuskan lewat mata pelajaran.
Di dalam peraturan yang sudah diunggah di website resmi Kurikulum Nasional, juga dikupas mengenai implementasi Kurikulum Merdeka. Masing-masing lembaga, mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai satuan pendidikan atau sekolah memiliki tugas sendiri-sendiri.
”Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan Pendidikan berdasar kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan Kementerian,” kata Nadiem dalam aturan itu.
Kemudian satuan pendidikan juga harus menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus bagi sekolah yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus. Selain itu, sekolah juga harus melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sementara itu, di lapangan sejumlah sekolah antusias menyambut tahun ajaran baru 2024/2025. Termasuk juga menyambut implementasi Kurikulum Merdeka yang semakin luas.
Di antaranya disampaikan Kepala Direktorat Dikdasmen Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Ai Kiki Rokibah. Pendidik yang akrab disapa Ai itu mengatakan saling melengkapi soal kurikulum.
”Sebenarnya kami menggunakan kurikulum nasional yang digunakan pemerintah,” kata Ai Kiki Rokibah, dikutip dari Jawapos.com di sela penandatanganan kerja sama dengan Cambridge University Press & Assessment di Jakarta pekan lalu.
Ai mengatakan, di tempatnya tidak hanya menggunakan kurikulum nasional. Tapi ditambah dengan kurikulum luar negeri serta kurikulum internal sekolahan.
Dia menjelaskan, kurikulum internasional untuk memperluas wawasan dan kemampuan murid. Pasalnya saat ini orang tua menuntut anak-anaknya berwawasan global.
”Kurikulum nasional yang terkini, yaitu Kurikulum Merdeka juga sudah berkolaborasi dengan kurikulum dari berbagai negara,” ujar Ai Kiki Rokibah. (jpc)