RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus dilakukan.

Tim Satgas Damai Cartenz saat melakukan brifing terkait operasi penegakan hukum di Papua. Sementara itu, foto atas Proses evakuasi warga dan pekerja proyek dari Kenyam, Nguda, menuju Timika kemarin (8/2). Foto-foto : Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz berupaya mendeteksi OPM di sejumlah titik rawan di Paniai, Papua Tengah.
Meningkatnya aksi OPM di Paniai juga membuat warga angkat bicara.
Baca Juga : Zulhas Dorong Potensi Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menyatakan, di Paniai tercatat dalam dua bulan belakangan terdapat dua aksi teror dari OPM pimpinan Undius Kogoya.
Aksi pertama pembakaran kios dan sekolah pada 21 Mei lalu.
”Tidak ada korban dalam kejadian ini,” ujarnya.
Baca Juga : Ini Periode Daftar Ulang SNBT 2024 Lengkap dengan Ketentuannya
Aksi kedua berupa penembakan terhadap warga sipil bernama Daeng Rusli pada Selasa (11/6).
Setelah menembak, pelaku juga membakar mobil korban.
”Kami masih berupaya mengejar dan menegakkan hukum terhadap pelaku,” terang Bayu.
Baca Juga : Harga Cabai Naik Jelang Idul Adha, Simak Harga Pangan di Kota Bandung (per 14 Juni 2024)
Dia memastikan berupaya keras menjaga keamanan di Paniai. Sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.
Sementara itu, peningkatan aksi teror dari OPM membuat warga kompak menyuarakan penolakan terhadap kelompok tersebut.
Perwakilan pemuda masyarakat Paniai Thomas Tebai menjelaskan, masyarakat Paniai mengutuk kekejaman aksi OPM. Karena itu, masyarakat berharap TNI dan Polri segera menangkap dan mengadili kelompok tersebut.
”Mereka harus ditindak secara hukum,” tandasnya.
Menurut Thomas, OPM juga mengklaim Paniai sebagai daerah militer atau zona perang. Dia menegaskan bahwa semua itu hanya klaim sepihak. ”Paniai bukan daerah militer atau zona perang. Masyarakat masih beraktivitas biasa,” paparnya. (idr/c9/bay/jawa pos)