RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG BARAT – Puluhan rumah di Desa Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang tersapu angin puting beliung pada Sabtu (15/6/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.
Akibatnya, sebanyak 41 rumah warga yang tersebar di Kampung Cigaru, Cimanggu, Cipanawar, Babakan Solokan, Cilame, Cikurutug, Cimenteng, Sudimampir, Legok Nangka mengalami rusak di bagian atap.
Camat Padalarang, Agus Ahmad Setiawan mengatakan, peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi saat hujan intensitas tinggi disertai angin kencang.
Baca Juga : Warga Dukung Pasangan H. Ruhimat- Niko Rinaldo di Pilkada Subang
“Paling banyak terdampak di Desa Campakamekar. Sebanyak 40 rumah terdampak akibat peritiwa angin puting beliung,” katanya saat ditemui, Selasa (18/6/2024).
Ia menambahkan, usai peristiwa tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait selanjutnya melakukan assesment bagi warga yang terdampak.
“Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD dan Pj Bupati KBB, kita langsung tinjau ke lapangan lakukan asesment,” katanya.
Baca Juga : Juli, Golkar Putuskan Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta atau Jabar
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini berdasarkan data yang terhimpun selanjutnya akan diberikan penanganan lanjutan bagi rumah yang terdampak bencana tersebut.
“Yang mana nanti data-data itu akan kita laporkan ke dinas terkait untuk diberikan penanganan lanjutan serta bantuan-bantuan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya,” katanya.
“Kebanyak kerusakan atap, benteng rumah, dan 10 rumah rusak parah. Kebanyakan di desa Campakamekar. 10 rumah itu masih mengungsi di kerabat, meski sebetulnya rumah tersebut masih bisa ditempati,” katanya.
Baca Juga : Peternak Kambing Ini Banjir Pembeli dari Berbagai Daerah, Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI
Ia menegaskan, kendati tidak semuanya hingga saat ini sebagai tindak lanjut data tersebut sudah juga ada yang masuk bantuan rutilahu dari Disperkim Kabupaten Bandung Barat.
“Ada juga bantuan Rutilahu dari Provinsi Jabar tetapi sampai saat ini kami masih meverifikasi bantuan itu bagi penerima,” tandasnya. (kro)
