News

KPK Masih Mencari Cara Pulihkan Kerugian Negara Kasus Korupsi LNG di Pertamina

Radar Bandung - 08/07/2024, 10:37 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
KPK Masih Mencari Cara Pulihkan Kerugian Negara Kasus Korupsi LNG di Pertamina

RADARBANDUNG ID, JAKARTA – KPK terus memperluas kasus korupsi di Pertamina terkait pembelian gas alam cair (LNG) yang menjerat Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

KPK Masih Mencari Cara Pulihkan Kerugian Negara Kasus Korupsi LNG di Pertamina


Logo KPK. Sementara itu,foto atas ilustrasi saat Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu memberi keterangan terkait status tersangka pada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara. KPK Masih Mencari Cara Pulihkan Kerugian Negara Kasus Korupsi LNG di Pertamina. Dokumentasi Jawapos.com dan JPNN

Berupaya menemukan formula agar kerugian negara bisa dipulihkan lewat  pembelian LNG dari Corpus Christie Liquefaction (CCL).

Perusahaan LNG asal Amerika yang berkontrak panjang dengan Pertamina.

Baca Juga :Persib Bandung Akan Datangkan Dua Pemain Anyar

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, saat ini KPK sedang mencari cara agar kerugian negara itu bisa dibebankan kepada CCL selaku penjual LNG.

KPK agar berkoordinasi khusus untuk mendapatkan kemungkinan penggantian ini.

KPK menyebut, upaya semacam ini pernah dilakukan oleh di beberapa kasus yang sebelumnya pernah ditangani dan melibatkan pihak luar.

Baca Juga :Pemdaprov Jawa Barat Komitmen Berantas Judi “Online” dan Perjudian Konvensional

Seperti kasus korupsi di PT Garuda Indonesia dan kasus megakorupsi E-KTP.

Saat itu, KPK harus berkonsultasi dengan Mutual Legal Assistance dari luar untuk pemulihan kerugian negara.

”Namun memang prosesnya bakal memakan waktu cukup lama,” katanya.

Baca Juga :Hari Jadi Kota Cirebon Sekda Jabar Herman Suryatman: Cirebon Tunjukkan Kemajuan Signifikan

Upaya pembebanan ini lantaran dalam kasus korupsi LNG tersebut, negara mengalami kerugian mencapai 113,8 juta USD.

Kasus pengembalian kerugian negara tersebut memang sulit untuk dipulihkan lantaran dalam persidangan Karen sulit dibuktikan menerima keuntungan dari bisnis jual beli itu.

KPK menjerat Karen lantaran tak memiliki pertimbangan matang dalam menjalin kontrak pembelian LNG dengan CCL.

Akibatnya, pasokan gas cair dalam negeri menjadi over supply.

Singkatnya, kelebihan pasokan itu membuat Pertamina harus kembali menjual gas yang diperoleh dari pembelian dengan CCL ke pasar internasional.

Dengan harga yang lebih rendah dibandingkan saat pembelian LNG.

Selain sedang mencari cara mengembalikan negara, Asep menyebut, KPK saat ini juga sedang

menelusuri dugaan korupsi empat pengadaan LNG oleh Pertamina di luar kontrak dengan CCL.

”Kami menemukan adanya indikasi dugaan korupsi baru yang dilakukan Karen. Terkait dengan pengadaan LNG di luar negeri,” katanya.

Pengembangan ini muncul usai KPK memeriksa dan menetapkan dua tersangka baru dalam kasus tersebut.

Kedua tersangka baru tersebut merupakan mantan Senior Vice President (SPV) Gas and Power PT Pertamina Yenni Andayani (YA) dan eks Direktur Gas PT Pertamina Hari Karyuliarto (HK).

Nama keduanya sebelumnya telah sering disebut dalam persidangan dengan terdakwa Karen Agustiawan. (elo/jawa pos)

 

 


Terkait Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif
Nasional
Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif

RADARBANDUNG.id- Mengusung konsep “The Great Halal Experience”, Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, tengah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Branding ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata dalam menjadikan pariwisata sebagai ruang harmonis antara keindahan alam, budaya lokal, dan nilai religius. Dalam upaya mendukung transformasi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.