News

Tak Lolos PPDB, Banyak Anak Putus Sekolah

Radar Bandung - 08/07/2024, 10:04 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Tak Lolos PPDB, Banyak Anak Putus Sekolah

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Carut marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdampak panjang.

Tak Lolos PPDB, Banyak Anak Putus Sekolah

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji. Tak Lolos PPDB, Banyak Anak Putus Sekolah. Foto dokumentasi rbg.id dan riau pos

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut, banyak anak putus sekolah lantaran tak lolos PPDB.

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, mengetahui hal tersebut dari laporan dari masyarakat.

Baca Juga :Persib Bandung Akan Datangkan Dua Pemain Anyar

Ketika anak mereka tak dapat kursi di PPDB, maka pilihannya hanya ke sekolah swasta.

Padahal, kerap kali sekolah-sekolah swasta ini berbiaya mahal.

”Lah sekolah swasta gratis apa mbayar? Pasti tidak bebas biaya kan? Ada biaya spp, seragam, uang buku, ekstrakurikuler, uang wisuda dan lain sebagainya,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Baca Juga : Pemdaprov Jawa Barat Komitmen Berantas Judi “Online” dan Perjudian Konvensional

Usai nekat masuk swasta karena tak lolos PPDB ini, kebanyakan dari mereka akhirnya mandek tengah jalan akibat tak tak kuat membayar SPP.

Bahkan, kata dia, kalaupun ada yang nekat tetap bersekolah dengan menunggak SPP ini atau tarikan lainnya, mereka terpaksa tak bisa mengambil ijazah ketika sudah lulus.

”Sehingga akhirnya ketika lulus kelas 6 atau kelas 9, ijazahnya ditahan oleh sekolah. Kenapa? Karena spp belum dibayar, seragam belum dibayar, uang buku paket belum dibayar, dan masih banyak lagi tagihan yang harus dilunasi,” jelasnya.

Ubaid sangat menyayangkan hal tersebut lantaran secara jelas di Pasal 34 Undang-Undang Sisdiknas maupun Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945, diamanatkan bahwa semua anak Indonesia punya hak yang sama untuk mendapatkan akses layanan pendidikan.

Oleh karenanya, dia mendorong agar PPDB ini untuk dikaji ulang.

”Karena itu tujuan kami yang pertama adalah mengajak partisipasi masyarakat supaya mereka sadar tentang haknya, sehingga jangan mau lagi ada PPDB sistem kompetisi. Karena mereka punya hak yang sama,” tegasnya.

Diakuinya, terus berulangnya masalah di PPDB lantaran tak ada perubahan pada sistemnya.

Sistem dinilainya masih diskriminatif dan tidak berkeadilan hingga akhirnya kecurangan-kecurangan kembali terjadi.

Mirisnya lagi, kata dia, ada orang tua siswa yang berpandangan bahwa mereka harus melakukan kecurangan. Sebab, tanpa itu, anak mereka tidak bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah di sekolah negeri. ”Ada yang bilang, Pak, di PPDB ini kita kalau enggak curang, dicurangi. Jadi sedemikian masalahnya PPDB di lapangan ini,” ungkapnya.

Selain sistem yang dibenahi, Ubaid juga mengusulkan agar pemerintah daerah menggandeng sekolah swasta untuk PPDB ini. Sehingga, pada prosesnya, siswa tidak lagi mengalami penolakan atau kegagalan karena daya tampung besar.

Kemudian, pemerintah juga harus memberikan bantuan pendanaan untuk siswa-siswa yang masuk di sekolah swasta tersebut. Dengan begitu, siswa dan orang tua siswa tak perlu membayar biaya sekolah tinggi untuk bersekolah di satuan pendidikan swasta.

”Kekurangan bangku itu terjadi karena pemerintah daerah hanya mengurusi sekolah negeri saja. Daya tampung tidak kurang apabila sekolah swasta dilibatkan dalam PPDB,” pungkasnya. (mia/jawa pos)

 

 


Terkait Nasional
Andre Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Nasional
Andre Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Andre Taulany ajak seluruh pekerja khususnya para pekerja seni dan informal untuk terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan lewat pesan kunci pada iklan Andai Tau Duluan. Dengan iuran mulai dari 36.800 Rupiah per bulan, para pekerja informal seperti di bidang seni, musisi, penari, penulis, dan sebagainya bisa mendapat perlindungan 3 Program yaitu Jaminan Kecelakaan […]

10 Tahun Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan
Nasional
10 Tahun Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

RADARBANDUNG.id- Program Jaminan Pensiun (JP) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan genap berusia 10 tahun pada 2025 ini. Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2015 silam, menandai BPJS Ketenagakerjaan beroperasi penuh. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan dalam 10 tahun ini program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan telah […]

Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat
Nasional
Sinergi Pemerintah dan bank bjb, Hadirkan Hunian Layak untuk Rakyat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG– bank bjb bersama bjb syariah menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung kepemilikan rumah layak bagi masyarakat dengan menggelar acara Akad Massal dan Serah Terima Kunci bagi 1.080 debitur KPR Sejahtera FLPP. Acara ini merupakan bentuk nyata kontribusi perbankan dalam memperkuat program pemerintah “3 Juta Rumah” yang bertujuan memperluas akses hunian terjangkau di seluruh Indonesia. […]

Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
Nasional
Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

RADARBANDUNG.id, POSO– BRI terus berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan tanggap becana gempa bumi di Poso, Sulawesi Tengah, setelah wilayah tersebut dilanda gempa berkekuatan magnitudo 5,8 pada Minggu (17/08). Berdasarkan data  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu (20/08) tercatat korban jiwa akibat gempa bertambah menjadi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.