RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung ingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca dingin yang akan terjadi di wilayah Bandung raya dalam beberapa waktu ke depan.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu dalam siaran persnya menyebut fenomena cuaca dingin yang kini terjadi akan berlangsung sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2024.
“Suhu udara dingin belakangan merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-Agustus,” kata Ayyu, Minggu (14/7).
Ia menjelaskan selama dua pekan ke belakang suhu minimum yang terjadi di wilayah Bandung raya berangsur meningkat sampai suhu terendah di angka 16,6 derajat Celcius. Sedangkan untuk rata-rata suhu minimum di bulan Juli ini dijelaskannya ada di angka 18,2 derajat.
“Agustus nanti bisa lebih dingin antara 17,5 derajat Celcius, tapi ini memang terjadi tiap musim kemarau,” jelasnya.
Ia menerangkan saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari akan bersinar secara maksimal. Hal itu disebabkan karena tidak adanya tutupan awan sehingga permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.
“Sementara, malam hari itu bumi akan melepaskan energi yang mana itu menyebabkan suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari,” ujarnya.
“Itu karena radiasi yang tersimpan secara optimal dilepaskan bumi, tutupan awannya pun malam hari tidak ada ya,” sambungya.
Dia menambahan dinginnya suhu udara ini dipengaruhi oleh adanya musim dingin di wilayah Australia. “Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia yang menyebabkan masa udara dingin ini bergerak menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia,” pungkasnya. (rup)
