News

Tinjau Pasar di Bandung, Bapanas Pastikan Harga Pangan Wajar dan Keamanan Pangan Terjaga

Radar Bandung - 06/08/2024, 10:23 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Tinjau Pasar di Bandung, Bapanas Pastikan Harga Pangan Wajar dan Keamanan Pangan Terjaga
Indra Wijayanto Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Djoko Prihadi melakukan pemantauan harga pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (6/8/2024). Pemantaun digelar untuk mejaga ketersediaan pangan. (Foto : Ferry Prakosa)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan harga pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (6/8/2024). Pemantaun digelar untuk mejaga ketersediaan pangan.

Hasilnya secara umum harga komoditas pangan dalam kondisi yang stabil. Terkecuali cabai rawit merah yang masih tinggi.

“Tadi kita sudah berkeliling. Rata-rata memang secara keseluruhan pangan yang tersedia pada kondisi yang stabil, terkecuali memang terpantau untuk cabai rawit merah,” kata Indra Wijayanto Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional, usai pemantauan di Pasar Kosambi, Bandung.

Ia merinci, harga cabai rawit berada di kisaran Rp85 ribu per kilogram. Menurutnya masih tingginya harga cabai rawit bukan disebabkan akhir dari musim panen bulan Januari.

“Yang menjadi pekwrjaan rumah ini adalah cabai rawit merah yang awalnya Rp40-50 ribu per kilogram hari ini mencapai Rp85 ribu. Infonnya memang akhir dari musim panen Januari, tetapi nanti yang tanam April akan panen di Agustus alhir, Insya Allah akan cepat kembali normal,” ucapnya.

Sementara itu, untuk bawang merah sedang panen raya, jadi harga relatif stabil. Begitu pula dengan bawang putih.

Untuk telor ayam ras juga harganya stabil. Bahkan ada yang menjual dibawah harga acuan.

“Harga acuannya Rp30 ribu tapi ada yang jual 28 ribu. Daging sapi normal, minyakita ada tadi Rp14 ribu,” kata dia.

Untuk beras sphp ada tiga toko yang menjual dengan harga sesuai HET dan Bapanas pastikan dengan teman-teman bulog untuk jangan sampai beras sphp itu kosong. Artinya, setiap minggu perlu dicek persediaan kurang harus segera ditambah pasokannya.

“Kenapa? Beras sphp itu beras subsidi yang memang diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah, dan itu harus jaga ketersediaannya. Itu tanggung jawab teman teman di Bulog,” ucapnya.

Dari pemantauannya hari ini juga tidak ditemukan komoditas yang menggunakan residu, boraks atau formalin.

“Kalau seandainya tadi ditemukan yang singkat dilakukan di sana, tapi lebih detail ada di mobil ini, ada pengecekan residu dan lain-lain, akan dilakukan penelusuran rantai distribusinya. Ini barang dapat dari mana sampai nanti ke ujungnya,” ucapnya.

Sementara itu, Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol. Djoko Prihadi menyampaikan pemantauan ini bagian dari upaya stabilisasi harga. Ia pun meminta masyarakat, Bnadung khususnya tak perlu khawatir karena ketersediaan bahan pokok dalam kondisi yang aman.

“Hanya mungkin untuk harga bervariasi. Karena kan mengikuti peekembangan harga pasar, namun dari badan pangan berusaha untuk menstabilkan harga,” ucapnya.

Menurutnya, Satgas Pangan Polri terus mendampini Bapanas untuk melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan, mencegah situasi dan menjaga ketersediaan pangan.

“Ini harus kita jaga. Jangan sampai masyarakat itu kekurangan sesuatu bahan pokok penting, sehingga inflasi, dan harga tidak bisa terkendali, nah itu yang harus kita jaga,” katanya.

(pra)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.