RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Potensi rawan konflik serta perpecahan antar pendukung dalam kontestasi pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia perlu diantisipasi sejak dini.
Antisipasi sekaligus pencegahan terjadinya konflik tersebut, selain pihak terkait, perlu peran seluruh elemen masyarakat.
Pengurus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al Qur’an (LP3IA), Zaimul Umam Nursalim, mengatakan, selaku pengurus, pihaknya merasa terhormat dan akan bertanggungjawab serta turut serta dalam menjaga kedamaian dan persatuan di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi momen penting seperti Pilkada 2024.
“Intinya kami mengajak seluruh umat untuk menjaga kondusifitas keamanan untuk menciptakan pemilu yang damai dan berkualitas,” ujar Gus Umam.
Menurutnya, politik itu bersifat dinamis. Maka, jangan sampai mengorbankan persaudaraan lantaran berbeda pilihan. Diharapkan pula, jangan mengabiskan energi dengan saling menjatuhkan maupun memaki apalagi menyebarkan informasi tidak benar.
“Mari kita jaga solidaritas, kondusifitas di Negara Republik Indonesia dan semua menjadi tanggung jawab bagi kita semua,” ucapnya.
Dia menambahkan, menjaga kondusifitas Negara Republik Indonesia bukan semata mata hanya menjadi tugas teman-teman Kepolisian Negara Rublik Indonesia.
Pihaknya pun menyatakan sepakat sepenuhnya dalam menjaga stabilitas dan menghindari konflik untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami akan terus berusaha agar setiap pernyataan yang telah disampaikan mampu menjadi kekuatan pedoman bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengambil sikap yang bijak dan mendukung terciptanya suasana yang kondusif selama Pilkada 2024 berlangsung,” tuturnya. (dbs)