RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI– Di sebuah sudut Kota Cimahi, tersembunyi sebuah destinasi wisata yang tengah menjadi buah bibir.

Warga menikmati suasana teduh di tengah rimbunnya hutan bambu di Pasar Awi Campernik Cimahi Utara Minggu 11 Agustus 2024, tempat di mana alam dan kebersamaan bersatu. FOTO-FOTO: NENG AAS FAUZIAH ROHMAH/RADAR BANDUNG
Namanya Pasar Awi Campernik, pasar tradisional yang terletak di tengah hutan bambu di kawasan Kota Cimahi Utara.
Pasar ini menyajikan pengalaman yang berbeda dari pasar tradisional lainnya, menggabungkan suasana alam yang asri dengan kekayaan kuliner khas Sunda serta suasana sejuk di Kota Cimahi.
Baca Juga : Temui Paskibra, Ini Pesan Pj Bupati Subang Imran
Sejak dibuka kurang dari dua bulan lalu, Pasar Awi Campernik telah berhasil mencuri perhatian warga sekitar dan wisatawan lokal.
Keunikan pasar ini terletak pada lokasinya yang berada di dalam hutan bambu alami, sebuah hutan yang telah ada sejak lama dan dijaga oleh petani setempat. Dengan suasana yang sejuk dan tenang, pengunjung diajak merasakan atmosfer yang berbeda, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Baca Juga :Ini Alasan Pertamina Menaikkan Harga Pertamax jadi Rp13.700 per Liter
Pengalaman unik ini menarik banyak pengunjung, salah seorang Fitri Kurniati (42), yang datang dari Cianjur. “Memang sebelumnya saya sudah sering dengar tempat ekowisata ini, tapi baru kali ini saya bisa datang. Pengalaman belanja dan jajan di sini itu beda banget, apalagi lokasinya di kebun bambu dan sistem pembayarannya memakai koin bambu,” ujar Fitri Minggu (11/08/2024).
Baca Juga :Mundur dari Jabatan Ketua Umum Partai Golkar, Berikut Pernyataan Lengkap Airlangga Hartarto
Pasar Awi Campernik tidak hanya menawarkan suasana yang menenangkan, tetapi juga ragam kuliner yang menggugah selera. Setiap tenan di pasar ini menyajikan makanan dan minuman yang berbeda, dari kuliner tradisional Sunda hingga minuman segar seperti es cendol dan bandrek. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp40.000.
“Makanan-makanan di sini mengingatkan saya pada jajanan masa kecil yang sekarang susah ditemukan. Ternyata di sini ada semua, dan rasanya autentik banget,” tambah Fitri.
Ia juga terkesan dengan bagaimana pasar ini mengedepankan identitas Sunda yang kuat, baik dari pilihan kuliner maupun suasana yang dihadirkan.
Namun, pasar ini bukan sekadar tempat berbelanja dan menikmati kuliner.
Pasar Awi Campernik juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal, melibatkan UMKM dari berbagai wilayah di Cimahi.
Melalui kerjasama dengan dinas pariwisata setempat, kawasan yang sebelumnya tak tersentuh ini kini berubah menjadi destinasi wisata yang menjanjikan.
“Awalnya, tempat ini hanya dibuka dua kali sebulan, tapi karena banyaknya permintaan, kami memutuskan untuk membuka setiap hari minggu saja, terutama saat ada acara khusus,” ungkap wakil ketua paguyuban Pasar Awi Carpernik, Aji Saputra (43) saat ditemui.
Meski demikian, perjalanan Pasar Awi Campernik tidak sepenuhnya mulus. Lokasinya yang berada di dataran tinggi membuat akses menuju pasar ini cukup menantang. Fasilitas seperti toilet dan tempat cuci tangan juga masih perlu diperbaiki. Selain itu, promosi pasar ini masih terbatas pada media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
“Saat ini, kami masih berusaha memperkenalkan Pasar Awi Campernik ke lebih banyak orang,” tambahnya.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Pasar Awi Campernik tetap menjadi destinasi yang layak dikunjungi. Dengan suasana hutan bambu yang sejuk, ragam kuliner yang menggoda, serta konsep yang mendukung pelestarian lingkungan, pasar ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari yang lain.
Bagi Anda yang ingin mencari tempat berlibur dengan suasana alam yang menenangkan, Pasar Awi Campernik Cimahi adalah pilihan yang tepat. Selain bisa menikmati kuliner khas Sunda, Anda juga bisa merasakan sensasi berbelanja dengan sistem koin bambu yang unik.
“Saya berharap Pasar Awi Campernik khusus nya di Cimahi terus menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua orang. Dengan konsep yang unik dan pelayanan yang ramah, kami yakin pasar ini akan semakin dicintai dan menjadi bagian penting dari destinasi wisata di Cimahi,” tutup Aji. (Cr1/Neng Aas)