RADARBANDUNG.id- Ratusan peserta mengikuti pelatihan pengawasan partisipatif Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Hotel Puteri Gunung, selama tiga hari pada 19-21 Agustus 2024 mendatang.
Kegiatan pengawasan partisipatif diikuti oleh berbagai elemen masyarakat terdiri dari organisasi kepemudaan, mahasiswa, organisasi perempuan, organisasi disabilitas dan organisasi pemantau pemilu.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Barat Riza Nasrul Falah Sopandi menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan sosialisasi dan pelatihan bagi para peserta pengawasan partisipatif.
“Setelah kemarin launching kampung pengawasan partisipatif. Setelahnya ada forum warga dan hari ini pendidikan pengawas partisipatif,” katanya.
Ia menambahkan, pelatihan peserta pengawasan partisipatif tersebut sebagai upaya untuk menjaga integritas demokrasi. Oleh karena itu, masyarakat jadi elemen penting dalam pengawasan Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang.
“Disetiap tahapan itu masyarakat bisa ikut berpartisipasi melakukan pengawasan. Terkait dengan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih itu kan banyak yang tidak bisa terjangkau oleh kita. Karena keterbatasan SDM. Contohnya warga yang belum tercoklit itu bisa lapor ke kita,” katanya.
Masih kata dia, para peserta tersebar nantinya menjadi penyambung lidah Bawaslu di masyarakat dan turut aktif melakukan pengawasan di setiap tahapan Pilkada sampai pada hari pemungutan suara.
“(Peserta pengawasan partisipatif) akan diberikan fungsi untuk mengidentifikasi jenis pelanggaran yang berpotensi terjadi dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Hasil identifikasi nya apakah ini mengandung unsur dugaan pelanggaran atau tidak,” katanya.
Ia berharap, elemen masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut nantinya ikut berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung Barat tahun 2024.
“Intinya silabus bahan materi yang akan diberikan kepada peserta lebih terarah. Ini merupakan upaya kita bahwa Bawaslu bersama semua elemen masyarakat terutama yang kita undang itu sama-sama bisa menjaga integritas demokrasi di Bandung Barat,” pungkasnya. (kro)