News

West Java Festival 2024, Bey: Dorong Ekspor dan Pertumbuhan UMKM

Radar Bandung - 23/08/2024, 16:46 WIB
D
Darmanto
Tim Redaksi
PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meninjau langsung booth-booth yang ada di West Java Festival 2024 yang berlangsung di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (23/8). (wahyu purnomo/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi membuka West Java Festival 2024 yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan bahwa West Java Festival 2024 bertujuan mendorong perkembangan UMKM, membuka peluang kerja, dan mempertemukan industri dengan komunitas, khususnya konten kreator.

“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat dari acara ini dan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan,” kata Bey, Jumat (23/8).

Selain itu, West Java Festival 2024 juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat yang ingin memulai usaha sendiri. Dalam acara ini, terdapat beberapa kegiatan menarik, salah satunya adalah ekspor garmen ke Amerika Serikat.

Baca juga : Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin Tandaskan PAD Jabar Ditarget Rp36,27 Triliun

“Tadi perusahaan menceritakan bahwa bulan ini kurang lebih rerata 40 kontainer sebulan diekspor. Kita harapkan ini menjadi momentum bagi industri tekstil, khususnya ekspor,” jelasnya.

Dengan target transaksi sebesar 400 miliar rupiah, Bey berharap West Java Festival 2024 dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. “Bu Kadis Indag terus berupaya agar ekspor meningkat, termasuk memberikan pelatihan kepada industri rotan dan lainnya,” ungkap dia.

Tak cuma itu, ia pun menekankan pentingnya menggunakan produk lokal, yang dinilai memiliki kualitas baik dengan harga yang terjangkau. “Mari gunakan produk lokal, kualitasnya juga tidak kalah,” ajaknya.

Festival ini juga menyajikan lomba kuliner antar kabupaten/kota, yang bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dalam bidang kuliner. “Ini untuk menumbuhkan kreativitas dari semua kabupaten/kota tentang masak,” ujarnya.

Baca juga : Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Yakin West Java Festival Bisa Hibur Masyarakat dan Wisatawan

Selain itu, Dia pun mengungkapkan rencananya untuk mengubah Gedung Sate menjadi area bebas emisi mulai minggu depan.

“Kami akan mulai menerapkan zona zero emission, hanya kendaraan bebas emisi seperti sepeda, sepeda listrik, motor listrik, dan mobil listrik yang boleh masuk,” jelasnya.

Sementara itu, menanggapi adanya aksi demo yang terjadi saat festival berlangsung, dirinya berharap agar aksi tersebut dapat berjalan sesuai aturan dan tidak anarkis.

“WJF ini untuk masyarakat, kami berikan untuk masyarakat. Mudah-mudahan demo mengikuti aturan dan tidak anarkis,” tutupnya. (rup)