RADARBANDUNG.ID, SOREANG– Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung, Tatang Kusnawan, menegaskan proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan berlangsung sangat ketat dan transparan.
Tatang mengungkapkan, teknologi canggih yang diterapkan dalam proses seleksi sangat efektif dalam mengantisipasi berbagai potensi kecurangan, seperti penggunaan joki.
“Salah satu metode yang digunakan adalah pemeriksaan dokumen dan KTP dengan menyamakan wajah peserta dengan identitas mereka melalui teknologi face recognition,” ungkapnya, Senin (26/8).
Baca juga : Ada Angin Segar Nih, PPPK Boleh Ikut Seleksi CPNS 2024, Simak Penjelasan Lengkap KemenPANRB Berikut Ini
Pada saat registrasi, ujar dia, peserta akan melewati pemeriksaan face recognition untuk mencocokkan wajah mereka dengan data yang telah direkam saat pendaftaran.
“Ini adalah langkah filter yang sangat akurat, disediakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) untuk mencegah adanya joki,” jelas Tatang.
Selain itu, Tatang menekankan bahwa sistem seleksi CPNS dan P3K juga sudah mengantisipasi kemungkinan adanya intervensi dari “orang dalam.” Hal ini dilakukan melalui penggunaan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang menggunakan server terpusat.
Baca juga : Seleksi CPNS akan Dibuka Maret 2024, Berikut Syarat dan Tata Cara Mendaftarnya
“Nilai peserta akan muncul secara real-time, sehingga saat mereka menjawab soal, akan terlihat langsung berapa jawaban yang benar atau salah. Nilai ini akan terus bergerak dan bisa dipantau hingga akhir sesi. Dengan demikian, proses seleksi ini sangat transparan dan adil,” tambahnya.
Tatang memastikan bahwa seluruh proses seleksi CPNS dan P3K di Kabupaten Bandung telah dirancang untuk menjaga integritas dan kejujuran.
“Sehingga hanya peserta yang memenuhi syarat yang akan lolos,” ujar dia. (Kus)