RADARBANDUNG.id, SUBANG – Pj Bupati Subang Imran, menjadi keynote speaker dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) peluncuran “Kota Industri Terpadu Subang Cipali : Pembangunan Kota Baru Industri Rebana dalam Konteks Pembangunan Kota Nasional”, bertempat di Ruang Rapat Bupati II. Selasa, 27 Agustus 2024.
Menurut Pj Bupati Subang FGD ini bertujuan untuk memperkenalkan pengembangan kawasan metropolitan Rebana hingga saat ini yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan serta kesadaran publik akan hadirnya kutub pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat dan memberikan wawasan yang komprehensif kepada peserta mengenai prinsip-prinsip utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kawasan Rebana.
Imran juga menyebut dlam mendukung pembangunan di Kawasan Rebana, berbagai peraturan telah dikeluarkan oleh Pemerintah, baik oleh Pemerintah Pusat, Provinsi bahkan Daerah.
Untuk pemerintah pusat sendiri telah mengeluarkan Perpres no. 87 tahun 2021, provinsi Pergub no. 84 tahun 2020 tentang rencana aksi pengembangan kawasan metropolitan Cirebon Patimban Kertajati dan peraturan gubernur nomor 85 tahun 2020 tentang badan pengelola kawasan metropolitan Cirebon patimban Kertajati.
Termasuk peraturan daerah, nomor 1 tahun 2023 tentang kemudahan investasi di daerah yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang akan berinvestasi dan atau mengembangkan usaha di Subang yang meliputi pengurangan, keringanan atau pembebasan pajak daerah, kemudahan akses tenaga kerja, kemudahan akses pasokan bahan baku produksi, penyediaan data informasi peluang investasi, penerbitan perizinan berusaha dan kemudahan investasi, khusnya di kawasan strategis.
“Jadi aturan terkait Rebana ini sudah ada.” tandasnya.
Selanjutnya, Pj. Bupati pun menjelaskan terkait berbagai potensi yang ada di Kabupaten Subang yang bisa untuk dikembangkan, dimulai dari beberapa kawasan industri yang akan dibangun, akses yang akan menghubungkan kawasan-kawasan tersebut, serta potensi bonus demografi yang akan diraih pada 2030 mendatang yang jika dikelola dengan baik, maka Indonesia Emas 2045 akan terwujud.
Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengenalkan Kawasan Rebana sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Barat, karena itu harus dilakukan dengan cara kolaborasi.
“Ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, promosi ini harus kita lakukan secara bersama sama, kolaboratif kalau kita ingin menjadikan Rebana sebagai pusat ekonomi baru di jawa barat” ungkapnya.
Acara tersebut ditutup dengan diskusi dan pemaparan dari stakeholder terkait tentang percepatan pengembangan Kawasan Rebana dengan Subang sebagai motor utama penggeraknya.
Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Pimpinan pengelola kawasan industri Kabupaten Subang, Akademisi, serta tamu undangan lainnya. (anr)