RADARBANDUNG.id, SOREANG – Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendistribusikan air bersih hingga siaga mencegah kebakaran selama musim kemarau.
Uka menjelaskan bahwa pada musim kemarau tahun sebelumnya, sebanyak 30 kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Selama itu, BPBD mendistribusikan sekitar 9,3 juta liter air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak. Selain itu, terjadi 271 kasus kebakaran lahan dan hutan, yang sebagian besar terjadi di area perkebunan milik masyarakat dan hutan.
“Tahun ini, kami perkirakan kemarau tidak akan seberat tahun 2023, yang berlangsung cukup lama,” ungkapnya, Kamis (29/8).
Meskipun demikian, BPBD tetap siaga, dengan beberapa desa telah meminta bantuan pendistribusian air bersih, meskipun hujan sempat turun kembali sehingga distribusi air belum diperlukan.
“Kita mengimbau masyarakat untuk menghemat pemakaian air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi musim kemarau hingga September 2024, Uka menekankan pentingnya kesiapsiagaan,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengambil berbagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau ini. BPBD Kabupaten Bandung telah melaksanakan rapat koordinasi internal dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung, serta berpartisipasi dalam rapat koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk menghadapi musim kemarau.
BPBD juga telah melakukan kajian cepat melalui survei lapangan di sejumlah kecamatan untuk mengumpulkan data akurat terkait ketersediaan air bersih. Uka berharap para kepala desa, lurah, dan camat dapat mengoptimalkan fungsi embung sebagai penyimpanan air untuk digunakan selama musim kemarau.
“Kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membakar sampah, guna mencegah risiko kebakaran yang meningkat selama musim kemarau. Pengelolaan sampah yang lebih baik diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (kus)