RADARBANDUNG id, SOREANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung akui kesalahan setelah insiden penyaluran beras yang tidak layak konsumsi dalam program bantuan penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinsos Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, dalam keterangan persnya mengakui adanya kesalahan teknis dalam penyaluran beras tersebut.
Ia menjelaskan bahwa distribusi beras berkualitas rendah seharusnya tidak terjadi dan seharusnya dilakukan pengecekan kualitas sebelum bantuan disalurkan.
“Kami akui ada kesalahan dari pihak kami, dan seharusnya kami melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum bantuan disalurkan kepada masyarakat,” ujar Tisna, selasa (10/9).
Tisna juga menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden tersebut, mengingat pentingnya bantuan ini bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Pihaknya akan bertanggung jawab penuh dan segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini,” Ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Dinsos Kabupaten Bandung telah memanggil dan memberikan teguran kepada pihak penyedia beras.
“Penyedia tersebut juga telah menyatakan kesediaannya untuk mengganti seluruh beras yang tidak layak konsumsi,” ujar dia.
Dinsos menarik 293 karung beras yang tidak layak dari total 2.263 karung yang telah disalurkan ke 13 kecamatan.
“ Penggantian beras yang layak konsumsi sudah mulai dilakukan segera setelah masalah ini terungkap,” ujar dia.
Selain itu, Dinsos juga melakukan koordinasi dengan para camat di wilayah terdampak untuk segera merespon keluhan masyarakat. Setiap laporan tentang beras bermasalah akan ditindaklanjuti dengan penarikan dan penggantian beras yang sesuai dengan standar kualitas.
“Kami akan terus menelusuri dan bekerja sama dengan mitra penyedia untuk memastikan bantuan yang diberikan benar-benar memenuhi standar yang ditetapkan,” tegas Tisna.
Ke depan, Dinsos Kabupaten Bandung berkomitmen memperketat pengawasan dan evaluasi dalam penyaluran bantuan untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Dinsos juga akan melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan guna memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran, tepat jenis, dan tepat kualitas.
“Kami akan memperkuat sistem monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat benar-benar sesuai dengan standar,” ujar Tisna.
Tisna juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan masukan terkait insiden ini, menyatakan bahwa masukan tersebut sangat penting untuk perbaikan ke depan. (kus)
