RADARBANDUNG.id-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD).
Pasalnya, pada November dan Desember 2024 mendatang diprediksi menjadi puncak musim hujan yang berpotensi meningkatnya kasus DBD di Kota Cimahi.
Data Dinkes Kota Cimahi menyebut, kasus DBD di wilayahnya hingga September 2024 mencapai 738 kasus. Namun jumlah kasus DBD di Kota Cimahi mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Di Januari 2024 kasus DBD di Kota Cimahi berjumlah 142 orang, Februari 154 kasus, Maret 160 kasus, April 102 kasus, Mei 82 kasus, Juni 45 kasus, Juli a33 kasus, Agustus 15 kasus dan September 5 kasus.
Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati menjelaskan, hingga saat ini kasus DBD di wilayahnya mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada Januari sampai pertengahan tahun 2024.
“Untuk total kasus yang meninggal ada 6 orang. Kalau secara keseluruhan kasusnya memang ada penurunan alhamdulillah,” katanya.
Ia menambahkan, kendati mengalami penurunan masyarakat diminta untuk waspada lantaran saat ini telah kembali memasuki musim hujan. Terlebih, Kota Cimahi merupakan wilayah endemi kasus DBD.
“Kita sampaikan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi DBD. Meskipun kasusnya saat ini cenderung menurun,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan kondisi tersebut masyarakat Kota Cimahi diminta untuk untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara maksimal di lingkungan masing-masing.
“Apalagi ketika turun hujan dimana potensi tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti cukup tinggi. Jentik nyamuk itu bisa berkembang biak di genangan-genangan air,” katanya.
“Sehingga harus dilakukan 3M, yaitu menguras tempat atau wadah penampung air, menutup temapt-tempat penampungan air, dan menimbun barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat penampungan air menggenang,” sambungnya.
Ia menyebut, pihaknya juga menyarankan kepada warga Kota Cimahi untuk menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Seperti bunga lavender, daun siri dan daun mint. Sebab, tanaman-tanaman tersebut diyakini bisa mengusir nyamuk penyebar virus DBD.
“Kita anjurkan menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Contoh bunga lavender, daun siri, daun mint,” katanya.
Ia juga menyarankan agar masyarakat memelihara ikan cupang, mujair, mas dan sebagainya di bak penampungan air yang sulit dijangkau. Sebab, keberadaan berbagai jenis ikan itu akan menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.
“Ikan cupang atau ikan lainnya juga adalah pemakan jentik. Jadi bisa buat pencegahan dari mulai jentiknya agar tidak berkembang biak jadi nyamuk penyebab DBD,” pungkasnya. (KRO)