News

Pemdaprov Jawa Barat Batasi Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

Radar Bandung - 05/10/2024, 07:11 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Pemdaprov Jawa Barat Batasi Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG BARAT – Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan Pemdaprov Jabar selaku pengelola harus membatasi volume pengiriman sampah dari kabupaten kota di Bandung Raya ke TPA Sarimukti.

Menurut Sekda Jabar Herman Suryatman, jika tidak dibatasi, maka TPA Sarimukti akan overload lebih cepat.

Hal itu dikatakan Sekda Jabar Herman Suryatman saat meninjau TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 4 Oktober 2024.

Baca Juga : Sekda Jabar Sekda Herman Suryatman: Panggilan Patriotik Sukseskan Pilkada Serentak 2024

Menurut Herman, saat ini ada 1.750 ton dengan 267 ritase sampah per hari dikirim empat daerah ke TPA Sarimukti.

Jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan overload di akhir tahun.

Sarimukti kapasitasnya hampir penuh, akhir tahun ini akan overload. Dan tentu itu tidak boleh terjadi karena pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya,” ujar Herman Suryatman.

Baca Juga : Sekda Herman Suryatman Tandaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Berkomitmen Terus Perbaiki Kualitas Pendidikan

Karena itu, Pemdaprov Jabar dengan empat pemda kabupaten kota di Bandung Raya melalui kepala daerah telah bersepakat untuk mengurangi sampah ke TPA Sarmukti.

“Paling tidak dari 1.750 ton (sampah) setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di angka (diturunkan) 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton (sampah) selama dua bulan,” kata Herman.

Agar hal itu berjalan dengan baik, Herman mengajak warga khususnya di Bandung Raya untuk dapat mengurangi sampah yang masuk ke Sarimukti.

Baca Juga : Sekda Jawa Barat Herman Suryatman Terima Kunjungan Delegasi Pemerintah Kota Eunpyeong-Gu Korea Selatan

Khususnya untuk sampah organik.

“Kepada warga masyarakat di Bandung Raya, yuk kita kurangi sampah dari rumah. Manfaatkan sampah dan tentu didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah,” jalas Herman.

“Khususnya untuk sampah makanan (organik), karena dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau organik,” ungkapnya.

Sekda menjelaskan, untuk dua bulan ke depan diharapkan empat pemda pengguna TPA Sarimukti dapat mengurangi sampah harian yang dikirim.

“Kota Bandung dari 170 rit, kita harapkan berkurang 140 rit, Kabupaten Bandung 70 rit ke 40 rit, untuk Kota Cimahi dari 37 rit menjadi 17 rit, dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 rit ke 17 rit,” sebut Herman.

Menurut Herman, pembatasan ritase merupakan solusi penangangan jangka pendek, agar TPA Sarimukti tetap bisa beroperasi hingga tahun 2026. Ia yakin operasional TPA Ssrimukti dapat dioptimalkan hingga 2027 dengan berbagai pengembangan kapasitas.

“Di sisi lain kita sedang melaksanakan pembangunan TPPAS Legoknangka yang mudah – mudahan tahun 2028 akan tuntas,” ungkap Herman.

Sampah di tingkat rumah tangga ada potensi menumpuk, maka ini menjadi tanggung jawab pemda kabupaten kota untuk mandiri mengolah sampah sejak dari hulu.

Pemda tidak bisa terus mengandalkan TPA Sarimukti, tapi harus mulai mandiri dengan mencerdaskan warganya dalam memilih dan memilah sampah.

“Kita hampir darurat sampah dan harus dimulai dari rumah. Bijak mengelola sampah terutama sampah makanan (organik), zero food waste,” katanya.

Dalam peninjauan, Herman mencatat masih ada sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti tapi belum dipilah dan dipilah kabupaten dan kota. Kondisinya sampah organik masih bercampur dengan anorganik.

“Sebetulnya sangat disayangkan, harusnya sampah ini dipilah sejak dari rumah (hulu) sehingga masuk ke sini sudah terpisah antara sampah organik dan anorganik,” ungkapnya.

Herman menjelaskan prinsip dasar pengolaan sampah dari hulu perlu dilakukan pengurangan sampah, pemanfaatan sampah dan daur ulang, itu akan berdampak pada hilir yang akan berkurang beban sampahnya.

“Dan ini akan membantu kita, agar Bandung Raya sampahnya tidak jadi masalah. Reduce, reuse_dan _recycle harus dilakukan sejak dari rumah,” katanya.

“Dengan sampah yang tercampur akan menyulitkan kita dalam mengelola sampah tersebut,” tambahnya.

“Ini adalah PR kita bersama, kepada warga masyarakat yuk kita pilah, pilih, kemudian kurangi sampah sekarang juga,” pungkas Herman. (adv)


Terkait Advertorial
Milad ke-2, Cottonways Tumbuh Sebagai Jembatan Kebaikan Bersama Santri Darul Huda 
Advertorial
Milad ke-2, Cottonways Tumbuh Sebagai Jembatan Kebaikan Bersama Santri Darul Huda 

RADARBANDUNG.id — Cottonways menggelar acara syukuran milad ke-2 dengan tajuk “Satu Tujuan, Sejuta Harapan” di Pesantren Darul Huda Al-Aziz, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat pada Senin, 19 Mei 2025 lalu. Acara ini dihadiri langsung oleh pimpinan pondok pesantren, santri penghafal Al-Qur’an, dhuafa, keluarga besar Cottonways, serta IBS sebagai mitra kolaborator. Melalui rangkaian kegiatan, seperti fun […]

Divonis Kanker Serviks, Afri Andalkan Program JKN Untuk Jalani Pengobatan
Advertorial
Divonis Kanker Serviks, Afri Andalkan Program JKN Untuk Jalani Pengobatan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah hadir lebih dari satu dekade untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas. Sudah banyak masyarakat di Indonesia yang merasakan manfaat dari kehadiran Program JKN ini, Afri (31) seorang wanita berasal dari Kota Tasikmalaya menceritakan pengalamannya yang sudah merasakan manfaat […]

Bukti Nyata Manfaat Program JKN Dalam Membantu Pengobatan Buah Hati Deden
Advertorial
Bukti Nyata Manfaat Program JKN Dalam Membantu Pengobatan Buah Hati Deden

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Telah hadir selama satu dekade, BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional melalui berbagai kebijakan dan inovasi guna memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki jaminan kesehatan dan bisa merasakan manfaatnya. Salah satu perserta yang merasakan langsung manfaat dari Program JKN adalah Deden Taufiq. Ketika diwawancarai secara langsung, Deden […]

Pulih dari Autisme, Krisna Buktikan Peran JKN dalam Pengobatan Anaknya
Advertorial
Pulih dari Autisme, Krisna Buktikan Peran JKN dalam Pengobatan Anaknya

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Indonesia menempati peringkat kelima di ASEAN untuk tingkat kelahiran tertinggi. Data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka kelahiran total (Total Fertility Rate) Indonesia pada 2020 mencapai angka 2,18 yang berarti setiap Perempuan di Indonesia melahirkan sekitar 2 anak selama masa reproduktifnya. Namun, masih banyak orang tua di Indonesia […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.