RADARBANDUNG.id, BANDUNG – FOKUS pada dunia kesehatan, dr. Agung Firmansyah Sumantri, SpPD., KHOM., MMRS., FINASIM, memilih menjadi Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung.
Pilihan ini diambil, lantaran dokter kelahiran Bandung, 20 September 1982 ini ingin langsung melayani masyarakat.
“Komisi D bersentuhan langsung dengan masyarakat, jadi saya bisa langsung membantu warga yang kesulitan khususnya kesulitan mengakses failitas kesehatan di Kota Bandung,” ujar dr. Agung.
Baca Juga: Warga Serbu Gerakan Pangan Murah Nasional di Kantor Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kota Bandung
Melayani warga, juga menjadi salah satu alasan Agung terjun ke dunia politik. Lantaran menurutnya dengan terjun ke dunia politik bisa melayani lebih menyeluruh dengan menggunakan regulasi.
Anggota DPRD dari Fraksi Partai NAsDem ini berprofesi juga sebagai pengajar di Perguruan Tinggi Swasta dan melaksanakan praktek kedokteran di beberapa Rumah Sakit di Kota Bandung. Namun, Agung mengaku tidak kesulitan mengatur waktu, antara dunia pendidikan, praktek kedokteran dan dunia politik.

dr. Agung Firmansyah Sumantri, Sp.PD., KHOM., MMRS., FINASIM, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung
“Semua orang memiliki waktu 24 jam, pasti bisa mengatur waktu. Bahkan, dengan menjadi dokter praktek, saya bisa langsung ngobrol dengan warga yang notabenenya pasien saya. Jadi kesibukan ini menurut saya justru menjadi kelebihan saya, bukan kekurangan,” paparnya.
Baca Juga: Waspada, Manfaatkan Momen Pemilu Peredaran Uang Palsu di Jabar Tembus 7,1 Miliar
Selama masa kampanye lalu, Anggota Legislatif Daerah Pemilihan (Dapil) Bandung II ini mengatakan beberapa hal yang banyak dikeluhkan warga, diantaranya akses menuju layanan kesehatan yang masih sulit.
“Ada kelurahan yang tidak memiliki Puskesmas, ada juga yang memiliki Puskesmas tapi akses ke sana nya yang sulit. Ada yang ke Puskesmas harus digotong, karena aksesnya yang sulit,” terangnya.
Selain itu, ada juga yang pelayanan Puskesmas yang belum optimal, karena sarana, prasarana dan SDM yang belum memadai.
Baca Juga: Logistik Surat Suara Pilkada Bandung Barat Rampung Pekan Ini
“Ada yang akses ke pusat pelayanan kesehatan tingkat dua yang sulit, sehingga membuat warga malas, karena untuk datang ke layanan kesehatan tingkat kesehatan dua (Rumah Sakit) harus menggunakan biaya pribadi,” tuturnya.
Agung juga menjelaskan, bahwa kesadaran dan sosialisasi pola hidup sehat warga Kota Bandung masih kurang. Sehingga warga belum paham benar mengenai pola hidup sehat, mengenai stunting dan mengatasi gizi buruk.
Untuk mengatasi itu semua, lanjut Agung, harus dilakukan evaluasi terkait Puskesmas tersebut. Pasalnya, ada Puskesmas yang mengaku kekurangan sarpras dan SDM. Padahal, lanjut Agung, semestinya, Puskesmas seharusnya menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan warga.
Baca Juga: Terkini, OJK Jabar Catat Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil dan Bertumbuh
“Jadi jangan hanya meminta dan menuntut pelayanan yang baik dari Puskesmas. Harus dicek juga fasilitas sarana dan prasarana Puskesmas tersebut,” tambahnya.
Selain masalah kesehatan, pendidikan juga menjadi keluhan warga di Kecamatan Lengkong, Kecamatan Batununggal dan Kecamatan Kiaracondong yang dikeluhkan masih sekitar proses PPDB.
“Banyak warga yang mengeluhkan sistem PPDB sekarang, karena jumlah sekolah di satu wilayah tidak sepadan dengan sistem zonasi,” terangnya.
Baca Juga: Cuti Kampanye Belum Dilaporkan, Bawaslu Ingatkan Pejabat Daerah Taat Prosedur Pilkada
Dalam waktu dekat, Agung mengatakan akan meluncurkan aplikasi ‘Baraya Relawan Dokter Agung Sumantri’ yang disingkat denga BRADERS. Nantinya dalam aplikasi tersebut bisa mengakses visi, misi dan kegiatannya sebagai anggota DPRD Kota Bandung. Selain itu, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi. (adv)