RADARBANDUNG.id – Di zaman modern ini, tak banyak orang yang bisa hidup panjang umur hingga mencapai 100 tahun. Mereka yang sampai hidup seratus tahun termasuk langka, itulah salah satunya adalah Ruth Kundsin yang kini berusia 103 tahun.
Namun begitu, perempuan itu tetap tampak bahagia dan bugar badannya. Jauh berbeda dari orang-orang yang berusia 20 tahun di bawahnya.
Kundsin tetap aktif bergerak, datang latihan ke pusat-pusat kebugaran dan melakukan kegiatan seperti biasa.
“Saya merasa lebih baik setelahnya dan saya pikir itu membuat saya tetap tegak,” kata Kundsin.
“Bagi saya ini sungguh lucu. Saya pikir saya mendapat lebih banyak pujian untuk usia saya daripada untuk sains saya dan itu agak aneh karena Anda tidak ada hubungannya dengan usia Anda. Maksud saya, Anda hanya bertambah tua, tetapi sains yang saya tekuni dengan sungguh-sungguh,” tegas Kundsin.
Untuk mencapai usia hingga 100 tahun lebih, Kundsin mengaku menerapkan beberapa hal ini sepanjang hidupnya.
1. Sikap positif
Kundsin menggambarkan dirinya sebagai orang yang memiliki pandangan hidup yang sangat optimis sepanjang hidupnya. Jika ada sesuatu yang mengganggu, ia akan mengatasinya dengan sikap positif.
“Sangat penting untuk memiliki sesuatu yang dinantikan. Jika Anda tidak memiliki sesuatu yang dinantikan, hidup akan suram dan membosankan. Namun, sepertinya saya selalu memiliki sesuatu untuk dinantikan dan jika tidak ada sesuatu, saya akan membuatnya, seperti mengadakan pesta,” kata Kundsin.
“Saya tahu bahwa tidak peduli seberapa buruk perasaan saya, dalam waktu dekat, saya akan merasa baik-baik saja. Saya tidak terlalu khawatir tentang apa pun dalam waktu lama,” sambungnya.
2. Memiliki karir yang memuaskan
Kundsin mengaku merasa bersemangat dengan pekerjaannya sebagai ilmuwan dan bersikeras bekerja meskipun hal itu membuat keluarganya kesal pada saat perempuan itu diharapkan untuk tinggal di rumah bersama anak-anak mereka.
Dia adalah ibu pertama yang bekerja di lingkungannya, menghadapi pengawasan ketat dari para tetangganya. Bahkan suami Kundsin tidak menginginkannya bekerja, tetapi dia berhasil mendapatkan keinginannya sendiri.
“Alhamdulillah. Sekarang saya tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan,” katanya. “Memiliki pekerjaan adalah suatu kepuasan… Saya mencintai pekerjaan saya,” tegasnya.
Hingga kini, Kundsin telah menerbitkan 150 makalah di jurnal ilmiah dan menulis lima buku. Ia bekerja sebagai profesor madya di Harvard Medical School hingga berusia 81 tahun.
3. Menjaga tubuh tetap bergerak
Kundsin memutuskan bahwa ia harus menebus semua masa mudanya yang penuh pekerjaan dengan berolahraga.
Ketika seorang kenalan mengajaknya ke pusat kebugaran, ia pikir itu akan menyenangkan dan ia pun telah berolahraga secara teratur sejak saat itu.
Kundsin sangat suka berenang, mengikuti Senior Games, dan berkompetisi di tingkat nasional tiga kali.
Ia mulai berlatih dengan pelatihnya pada usia 93 tahun. Pelatih pribadinya berfokus untuk meminta dia melakukan latihan yang menantang baginya
“Karena hal-hal yang menantang akan meningkatkan kemampuan Anda. Hal-hal yang mudah tidak akan meningkatkan kemampuan Anda,” katanya.
“Saya merasa lebih baik setelahnya dan saya pikir itu membuat saya tetap tegak,” kata Kundsin tentang sesi latihannya.
Selain latihan mingguan, Kundsin memasak sendiri dan mengurus rumah, mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, serta naik turun tangga, “yang mana hal tersebut disetujui Dick,” ungkapnya.
4. Membuat pilihan yang sehat
Ada yang menarik soal Kundsin. Dia merokok selama bertahun-tahun dan tidak berhenti sampai usia 70-an. Meski begitu, dia tidak memiliki masalah kesehatan serius seperti kanker atau penyakit jantung.
Baru dalam setahun terakhir dia mulai menggunakan tongkat karena masalah keseimbangan.
Kundsin tidak makan daging sapi, tetapi selain itu ia tidak melakukan hal yang “khusus” dalam hal dietnya.
Dipengaruhi oleh nasihat pelatihanya, dia sekarang makan oatmeal dengan banyak buah untuk sarapan dan mulai menghindari gula setelah seumur hidupnya mengonsumsi makanan penutup. (jpc)