News

Jelang Musim Tanam, Petani di KBB berharap Stok Pupuk Bersubsidi Mumpuni

Radar Bandung - 23/10/2024, 20:40 WIB
Hendra Hidayat
Hendra Hidayat
Tim Redaksi
Jelang Musim Tanam, Petani di KBB berharap Stok Pupuk Bersubsidi Mumpuni
Petani di Bandung Barat saat menanam brokoli di lahan miliknya. Foto Hendra Hidayat

RADARBANDUNG.id- Menjelang musim tanam para petani di Kabupaten Bandung Barat berharap Pemkab Bandung Barat bisa menyiapkan pupuk bersubsidi dengan stok yang banyak dan tanpa proses yang ribet.

Pasalnya, harga pupuk non-subsidi dinilai terlalu mahal di tengah kondisi ekonomi para petani saat ini. Oleh karena itu, harapan tersebut terlontar dari petani di Kabupaten Bandung Barat.

Salah satunya petani di Kampung Cikupa, RT 01 / RW 02 Desa Cilame, Ade Fatih (30) mengatakan, kendati belum turun hujan namun dirinya sudah memulai kembali menggarap tanah miliknya untuk ditanami.

“Memang dengan pupuk bersubsidi sangat membantu petani mendapatkan pupuk murah. Tapi kalau sulit didapatkan ya sama aja bohong. Jadinya gak merata ada yang dapat ada yang enggak. Intinya sekarang tidak ada bantuan ke petani,” katanya.

Petani lainnya, Ayi (65) petani di Desa Ngamprah juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengakui resah jika menghadapi musim tanam. Ia mengaku meskipun saat ini ketersediaan pupuk banyak, namun harganya cukup mahal. Hal tersebut tak sebanding dengan hasil panen yang didapatkan.

“Harga pupuk blower Rp750 ribu per 50 kilogram. Hingga musim panen ia menggunakannya sebanyak satu ton, sehingga jumlahnya Rp1,500.000,” katanya.

“Harga NPK juga sama Rp750 ribu per 50 kilogram di kali dua. Lalu pitik sebesar Rp25 ribu per karung. Yang digunakan sebanyak 50 karung, sehingga totalnya Rp.1,250.000,” sambungnya.

Ia menambahkan, untuk harga postal per karungnya sebesar Rp15.000 dan dibutuhkan hingga panen kurang lebih 50 karung.

“Jadi jika ditotalkan mencapai Rp750 ribu. Belum lagi harga pesticida. Tingginya bahan kimia untuk pengendalian hama juga menjadi masalah para petani di wilayah ini,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, total luas lahan yang digarapnya sekitar setengah hektare. Untuk biaya pupuk dan pemeliharaan sebesar Rp35 juta. Jika sedang bagus, hasil panen pertama (dua bulan) mencapai Rp50 juta jadi hanya selisih 15 juta.

“Jadi di brokoli ini lebihnya di panen ke dua. Tapi itu juga kan ada biaya perawatan dan dipupuk lagi. Tapi memang kalau harga lagi bagus di panen ke dua itu ngantongin lah Rp30 juta,” ungkapnya.

Ia menyebut, meskipun cara pembeliannya mudah, petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan. Untuk mengatasinya, mereka akhirnya membeli juga pupuk non-subsidi yang harganya dua kali lipat dari pupuk subsidi. Kalau tidak begitu, kegiatan pertanian mereka akan terhambat.

“Intinya pupuk yang saya beli itu gak ada bantuan. Memang sempat waktu itu katanya untuk petani ada Kartu Tani tapi saya gak dapat karena kebetulan lagi sakit,” katanya.

“Tapi setahu saya petani di Ngamprah dan Cilame cuma sedikit yang dapat kartu itu. Adapun yang dapat mereka ngeluh karena ketersediaannya terbatas. Jadi sekarang gak ad yang menggunakan kartu itu. Gak tau juga masih berlaku atau tidak” tandasnya. (KRO)


Terkait Kabupaten Bandung Barat
Viral Video Siswa SMA di Bandung Barat Gambar Alat Kelamin, Begini Kata Kepala Sekolah
Kabupaten Bandung Barat
Viral Video Siswa SMA di Bandung Barat Gambar Alat Kelamin, Begini Kata Kepala Sekolah

RADARBANDUNG.id- Kepala SMAN 1 Cililin, Syaeppuddin angkat suara terkait viralnya video kegiatan ujian biologi saat menggambar alat kelamin yang dilaksanakan di sekolahnya. Ia mengatakan, video yang beredar luas di kalangan masyarakat dan viral tersebut memang saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. “Tidak ada masalah dengan pembelajaran. Itu mata pelajaran biologi yang menguji pemahaman siswa […]

Bandung Barat Optimistis Raih Predikat Kabupaten Layak Anak
Kabupaten Bandung Barat
Bandung Barat Optimistis Raih Predikat Kabupaten Layak Anak

RADARBANDUNG.id- Kabupaten Bandung Barat (KBB) berupaya maksimal mewujudkan daerahnya untuk memperoleh predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) Pratama. Kepala Bapelitbangda KBB, Eriska Hendrayana mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya melengkapi dokumen sebagai penunjang penilaian dari Tim Verivikator KLA Tingkat Pusat. “Hasil wawancara tadi (Tim Verifikator), hanya evidence (bukti) yang kita kurang. Pembuktian-pembuktian, baik secara dokumen […]

Video Puluhan Siswa SMA di Bandung Barat Gambar Alat Kelamin Bikin Heboh, Ternyata Ini Faktanya
Kabupaten Bandung Barat
Video Puluhan Siswa SMA di Bandung Barat Gambar Alat Kelamin Bikin Heboh, Ternyata Ini Faktanya

RADARBANDUNG.id- Konten video berisi suasana ujian biologi di SMAN 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat viral di media sosial. Pasalnya, dalam video tersebut terlihat para siswa tengah menggambar alat kelamin dalam materi reproduksi mata pelajaran biologi. Video berdurasi satu menit lebih tersebut diunggah oleh guru yang bersangkutan yakni guru Biologi di SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten […]

Triwulan Pertama Realisasi Pajak di Bandung Barat Capai 24 Persen
Kabupaten Bandung Barat
Triwulan Pertama Realisasi Pajak di Bandung Barat Capai 24 Persen

RADARBANDUNG.id- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung Barat merealisasikan pajak pada triwulan pertama tahun 2025 melebihi target. Kepala Bapenda KBB, Duddy Prabowo menjelaskan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung Barat tahun 2025 yakni Rp741.518.755.652. “Dari jumlah target realisasi pajak Rp741 miliar sebesar Rp164 miliar merupakan pajak opsen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp100 miliar […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.