RADARBANDUNG.id – Banjir sempat menggenangi Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, tepatnya di depan Pasar Induk Gedebage pada Rabu (23/10/2024) malam. Air merendam jalanan dan menyebabkan macet panjang usai hujan deras mengguyur Kota Bandung sejak sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.
Banyak video di media social menunjukkan kondisi beberapa pengendara motor dan mobil sempat terhenti karena adanya banjir tersebut. Nampak juga air menggenang ke beberapa kios pasar.
Hal ini menyebabkan kepadatan luar biasa yang terjadi mulai sore hingga malam hari kemarin. Bahkan, beberapa kendaraan roda dua yang nekad menerobos banjir di depan pasar induk Gedebage akhirnya harus mendorong kendaraannya karena mogok.
Salah satu pengendara Didin (37) berharap ada solusi dari pemerintah baik itu daerah maupun pusat dalam meminimalisir bencana banjir yang kerap terjadi di kawasan Gedebage, Kota Bandung itu.
“Kalau tidak salah ini (sepanjang jalan Soekarno-Hatta-red) merupakan jalan nasional jadi semoga Pemerintah pusat kembali meninjau jalan ini agar tidak banjir lagi. Awal tahun 2024 lalu kalau ga salah itu ada perbaikan gorong-gorong di depan Pasar induk Gedebage tapi rasanya belum efektif dalam meminimalisir banjir. Semoga Pemerintah pusat dan daerah bisa duduk bareng lagi dan mencari solusi agar tidak banjir lagi lah karena ini merugikan ekonomi juga kan semua jadi terhambat,” kata pria yang bermukim di kawasan Bandung timur itu.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat, H. Fathi menilai ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar permasalahan klasik banjir di kawasan simpang Gedebage-Soekarno Hatta dan di depan pasar induk Gedebage dapat diminimalisir dampaknya terlebih dikala hujan melanda kawasan Bandung Timur.
“Semua harus dilakukan dengan solusi komprehensif. Pertama kita harus cek kondisi di hulu itu wilayah Cilengkrang hingga ke hilir wilayah Gedebage. Apakah tingkat resapan airnya kian minim karena pembangunan permukiman. Lalu, soal saluran air dan drainase harus selalu dicek secara berkala jangan sampai saat ada banjir baru dicek,” kata Fathi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Selain itu, Fathi berharap ada evaluasi dari pembangunan kolam retensi untuk menilai efektifitasnya. Tidak hanya itu, Fathi pun berharap edukasi kepada masyarakat terus ditingkatkan kesadaran bersama untuk menjaga aliran sungai agar tidak dipenuhi sampah yang menyebabkan sedimentasi sungai dan tersumbatnya aliran air.
“Kita tahu, disekitaran Gedebage sudah dibangun Kolam Retensi tapi itu harus dievaluasi kembali seberapa efektif dan apa kira-kira yang perlu dimaksimalkan. Lalu yang tidak kalah penting adalah edukasi soal membuang sampah sembarangan. Kita lihat saat banjir di Gedebage itu sampahnya luar biasa jadi yuk kita sama-sama meningkatkan kesadaran kita soal pentingnya tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Fathi pun berharap kedepan pihak Dinas Perhubungan atau Kepolisian memberikan informasi update terkait kondisi banjir agar hal ini dapat diantisipasi oleh warga yang harus mencari alternatif jalan lain.
“Informasi soal update kondisi banjir harusnya lebih dimasifkan baik melalui media massa, media sosial bahkan running text yang kerap ada di Traffic Light atau dengan dari jarak 3-5 KM dari titik lokasi banjir. Petugas memberikan informasi melalui pengeras suara agar warga mengantisipasi atau menhindari titik banjir yang berada di depannya,” ujar Fathi. (pra)