RADARBANDUNG – Nasib seseorang memang tidak ada yang menyangka, dari seorang karyawan kantoran bisa menjadi pengusaha sukses. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat nasib seseorang bisa berubah dengan cepat.
Hal inilah yang dialami oleh Yanuar Wibowo yang dulunya seorang karyawan swasta, kini menjadi pebisnis dimsum. Yanuar dengan brandnya Pabrik Dimsum Bandung kini menjelma menjadi pengusaha sukses.
Yanuat menceritakan awal mula ia terjun pada bisnis kuliner. Tahun 2018, Yanuar adalah seorang costumer service di salah satu brand peralatan rumah tangga di Jakarta. Di tempatkan di bagian branding yang fokus pada dunia masak memasak, Yanuar akhirnya familiar dengan aneka peralatan masak di dapur.
Keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga di Bandung, membawa Yanuar pada dunia usaha dimsum. Di akhir tahun 2018, Yanuar memutuskan keluar dari pekerjaannya, dan mulai menekuni dunia usaha dengan cara menjadi reseller dimsum.
“Awalnya saya jadi reseller dulu, kan reseller dulu pabrik dimsum yang ada di Jakarta. Setelah reseller, jadi tahu cara bikinnya,” katanya, Jumat (25/10/2024)
Setelah tahu bagaimana cara membuat dimsum, ia mencoba untuk membuatnya. Dari berkali-kali membuat resep dan terbilang gagal, akhirnya ketemulah resep yang banyak disukai.
“Saya belajar otodidak, kami nyobain ya cari tahu sana-sini, akhirnya kami temuin beberapa yang cocok, formula yang cocok seperti apa,” ucapnya.
Pria lulusan Unjani ini membuka usaha dimsum dengan bermodalkan uang Rp200.000. Dengan nama ‘Pabrik Dimsum Bandung’, produknya laris manis, apalagi saat pandemi Covid-19.
Banyak orang yang dirumahkan, menjadi reseller adalah salah satu jalan untuk bertahan hidup.
“Pas pandemi itu penjualan justru meroket, penjualan online di frozen food itu cuma 10 persen, sisanya orang banyak yang datang langsung,” kata dia
Menurut Yanuar, produk dimsum buatannya banyak disukai dan dicari para reseller karena harganya yang bersahabat. Kini sudah tak terhitung ada berapa rumah makan atau kafe yang menggunakan dimsumnya sebagai menu usaha mereka.
Reseller yang datang pun tidak hanya dari daerah Bandung Raya saja, tapi juga Jawa Barat sampai Jawa Tengah. “Waktu pandemi itu 200 reseller, kalau sekarang sudah 2.000-an di Jakarta dan Jawa Barat,” ucap dia.
Agar tidak ditinggal para pelanggannya, Pabrik Dimsum Bandung pun mengikuti tren kuliner yang sedang viral, seperti Gohyong. Tercatat, ada puluhan variasi olahan dimsum yang dibuat oleh Pabrik Dimsum Bandung, dengan harga mulai dari Rp190 ribu untuk 100 pcs.
Enam tahun berjalan, dalam satu bulan omzet Pabrik Dimsum Bandung menyentuh angka Rp1,3 miliar. Pendapatannya terus bertambah, seiring jumlah reseller yang datang ke mereka.
“Omzet saat ini terakhir Rp1,3 milir per bulan,” ungkapnya. (pra)