RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie merangkak naik mengejar pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Hal ini tergambar berdasarkan hasil survey yang dilakukan Lembaga Voxpol Center Research and Consulting pada 10 hingga 20 Oktober 2024. Terdapat pertanyaan simulasi jika pemilihan dilaksanakan pada hari ini.
Hasilnya, Dedi Mulyadi-Erwan berada di urutan pertama dengan angka 61 persen. Meski begitu, jika dibandingkan dengan beberapa hasil survey lembaga lain, saat awal Oktober lalu, raihan elektabilitasnya di angka 65,9 persen, ada pula yang mencatat 75 persen. Artinya, ada penurunan meski jarak dengan pesaing lain sangat jauh.
Tren positif terjadi di pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Elektabilitasnya berada di angka 18,6 persen. Dibandingkan dengna hasil survey pada awal Oktober 2024, elektabilitas mereka berada di angka 11 persen.
Sementara itu, pasangan lainnya, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina atau Gita KDI memiliki elektabilitas 7,4 persen. Terakhir, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 5,6 persen. Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab berada di kisaran 6,6 persen.
CEO Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan bahwa persaingan pasangan calon masih dinamis. Kemungkinan perubahan elektabilitas masih sangat besar bisa terjadi. Semua bergantung pada strategi dan kinerja tim sukses.
“Potensi elektoral ke depan bukan tidak mungkin yang lain akan tumbuh. Nanti migrasi yang lain akan bergeser ke mana, apakah akan ada yang tergerus atau tidak,” kata dia secara daring.
Ditinjau dari sisi lain, elektabilitas Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berada di angka 64 persen, Ahmad Syaikhu 17,9 persen, Acep Adang Ruhiat 6,3 persen dan Jeje Wiradinata 5 persen.
Elektabilitas Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan 42,6 persen, Ilham Akbar Habibie 22,1 persen, Gitalis Dwi Natarina 13,3 persen dan Ronal Surapradja 9,8 persen.
Pangi mengatakan survey yang dilakukan terhadap 800 warga berusia 17 tahun ke atas yang berada di 26 kabupaten kota Jawa Barat. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +- 3,47 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka.
Terpisah, Ahmad Syaikhu mengatakan hasil survey tersebut patut disyukuri karena menambah keyakinan untuk makin optimal menerapkan strategi di masa kampanye. Ia menyadari bahwa semua adalah hasil kerja keras semua pihak.
“Kami (terus berkampanye) bertemu langsung dengan simpul-simpul masyarakat, mereka akan mengkampanyekan pasangan ASIH sehingga akan semakin banyak pengenalan pada pasangan ASIH dan mau mencoblos ASIH,” tuturnya.
“Tugas kita ikhtiar jangan pernah kemudian berputus asa. Masih ada waktu 35 hari untuk kita bisa berjuang,” ungkapnya.
Menurut dia, berada di posisi yang bukan unggulan adalah hal biasa. Ia mengalaminya saat mengikuti kontestasi di Pilwalkot Bekasi. Sempat gagal, pada akhirnya, ia berhasil memenangkan kontestasi. Diharapkan tren itu akan terulang pada Pilgub Jabar 2024 ini, karena pada kontestasi tahun 2018 ia tidak berhasil memenangkan kontestasi.
“Di Kota Bekasi saya juga bisa jadi wakil wali kota itu untuk kedua kalinya, pertama kali jadi wali kota ga dapet, kemudian jadi wakil wali kota alhamdulillah jadi. Mungkin ini kebalikannya, kemarin (Pilgub Jabar tahun 2018) jadi calon wakil gubernur kaga dapet, mudah-mudahan ini menjadi gubernurnya dapet,” pungkasnya.