RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Persib Bandung baru saja menyelesaikan laga kontra Lion City Sailors dalam lanjutan matchday 3 ACL Two 2024/2025, pada 24 Oktober 2024 lalu.
Penyerang Persib Bandung, Ciro Alves. Foto: Banyu TNA/ Persib.co.id. Sementara foto atas, gelandang Persib Bandung Tyronne Del Pino merayakan gol. Foto: Fernando Hero /Persib.co.id.
Oleh karenanya away ke Kediri di Liga 1 kali ini bakal jadi tantangan tersendiri bagi Persib Bandung.
Persib Bandung dituntut menang dalam kondisi pemain tidak bugar.
Baca Juga :1 Persib Bandung vs Lion City Sailor 1, Buyar karena Kartu Merah
Maung Bandung dalam misi merebut kemenangan di markas Persik Kediri.
Terlebih jika mengacu persaingan di klasemen Liga 1 2024/2025.
Jika pekan ini sampai kalah, Persib berpeluang digeser oleh Persik.
Baca Juga : Suporter Persib Sepakat Persib Lawan Persebaya Tanpa Penonton
Persib Bandung sudah memainkan 3 pertandingan di Liga Champions Asia Two 2024/2025.
Hasilnya memang belum memuaskan, yakni 1 imbang dan 2 kalah.
Akan tetapi usai bermain di ACL Two, Persib punya tren selalu menang di Liga 1.
Baca Juga : Bermain di Si Jalak Harupat, Persib Bandung Siapkan Senjata Rahasia Hadapi Persebaya
Selepas kontra Port FC pada 19 September 2024 lalu, Persib kemudian mengalahkan Persija Jakarta 2-0 pada 4 hari berselang.
Usai bertandang ke Zhejiang pada 3 Oktober 2024, Persib juga menang atas Persebaya Surabaya, pada 18 Oktober 2024.
Namun demikian ada perbedaan mencolok jelang laga melawan Persik Kediri pekan ini.
Ketika kalah dari Port FC, Persib banyak menurunkan pemain pelapis, sehingga skuad utama sangat bugar ketika bertemu Persija.
Kemudian jarak antara laga kontra Zhejiang dan Persebaya adalah 2 pekan, karena terdapat jeda internasional.
Namun kali ini laga kontra Persik bakal sangat menantang, karena di laga sebelumnya Persib turun dengan kekuatan terbaik saat bertemu Lion City Sailors.
Diakui oleh Ciro Alves, skuad Persib saat ini dalam kondisi kelelahan. Tapi mereka harus tetap bermain sebaik mungkin dan menjaga marwah sebagai juara bertahan Liga 1.
“Besok (malam nanti) akan menjadi laga sulit melawan tim bagus, kami akan bekerja keras. Persib juga memainkan banyak pertandingan tapi tidak apa-apa, kami akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk mendapat tiga poin,” kata Ciro.
Bojan Hodak pun mengamini jika Persib Bandung sedikit kelelahan.
Pasalnya empat hari yang lalu bermain di ACL 2. Sementara Persik Kediri relatih mempunyai waktu istirahat yang cukup panjang sebelum melawan Persib.
“Kami butuh lebih istirahat dan melakukan perjalanan cukup jauh, jadi (persiapan) lebih difokuskan pada recovery dan juga istirahat. Hari ini (kemarin) kami berlatih ringan dan malam nanri sudah kembali bertanding,” kata dia.
Pelatih asal Kroasia ini menganggap lawan Persik Kediri bukan laga mudah.
Mereka sulit untuk dikalahkan.
“Mereka juga berada di posisi yang bagus pada papan klasemen, jadi kami memprediksi akan menjadi laga yang berat. Tapi kami harap kami bisa mendapatkan hasil yang positif,” kata dia.
Di kubu seberang, Persik jelas diuntungkan terkait kondisi kebugaran para pemain lawan.
Terlebih, Persik terakhir bermain pada 17 Oktober 2024, saat mengalahkan Dewa United 2-3.
Akan tetapi Persik juga wajib menghilangkan kebiasaan buruk.
Pasalnya Macan Putih justru kerap bermain kurang maksimal dalam laga kandang.
Meski sudah mengoleksi 14 poin dari 8 laga, faktanya ada 10 poin diperoleh Persik saat melakoni away.
Dengan kata lain, Persik belum pernah kalah saat away, yakni menang atas PSS Sleman 0-2, Persis Solo 0-1, Dewa United 2-3, lalu imbang 2-2 di markas Barito Putera.
Sebaliknya saat main di kandang sendiri, Persik hanya 1 kali menang dari 4 laga.
Mereka mengalahkan Persita Tangerang 1-0.
Lalu pertandingan lain kalah dari Bali United 1-3 dan PSBS Biak 0-1, serta imbang 0-0 lawan Malut United.
Kebiasaan buruk tersebut wajib dihilangkan Persik.
Kemenangan jelas menjadi bidikan, karena jika 3 poin bisa diraih, Persik bakal menyalip Persib.
“Mental saat bermain away juga harus bisa kami tampilkan saat main di Kediri. Situasinya memang berbeda karena ketika main di Brawijaya, tim tamu biasanya bermain disiplin saat bertahan dan lebih banyak menunggu. Kami punya motivasi kuat memperbaiki hasil di kandang,” kata pelatih Marcelo Rospide. (pra)
