RADARBANDUNG.ID, BANJARAN-Pasca banjir di Banjaran yang melanda tiga desa yakni Desa Tanjungsari, Desa Banjaran, Desa Banjaran Wetan di Kabupaten Bandung, warga kini kesulitan membersihkan sisa lumpur hingga kekurangan bahan pangan,
Berdasarkan asesmen selama dua hari terakhir, tercatat sebanyak 1.900 jiwa terdampak banjir di Banjaran ini. Namun, jumlah tersebut masih mungkin bertambah karena BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan analisis dan pembaruan data.
Camat Banjaran, Kasta Wiguna menjelaskan, intervensi dari pemerintah daerah, relawan, dan berbagai pihak sudah mulai terlaksana.
“Alhamdulillah, banyak kegiatan pembersihan telah dilakukan di gang-gang oleh relawan dan tim dari berbagai unsur terkait,” ujar Kasta, Jumat, (8/10).
Pihaknya mengatakan, dalam asesmen awal, ditemukan sekitar 30 rumah mengalami kerusakan berat di tiga desa tersebut akibat banjir di Banjaran tersebut.
“Setelah pendataan selesai, Kecamatan Banjaran akan mengajukan perbaikan bagi warga yang rumahnya rusak,” ujar dia.
Meskipun tidak ada korban jiwa, ujar dia, beberapa warga mengalami luka ringan saat banjir. Dinas teknis diharapkan segera melakukan rehabilitasi rumah-rumah terdampak setelah penanganan tanggap darurat selesai.
Baca juga : Warga Evakuasi Barang Usai Banjir Bandang di Desa Banjaran Wetan Kabupaten Bandung
“Saat ini, alat berat untuk membantu proses pembersihan masih terbatas, dan warga masih membutuhkan bantuan sandang, pangan, tempat tidur, dan peralatan memasak,” ungkapnya.
Pihak kecamatan juga berencana mengajukan permohonan ke Pemprov Jawa Barat untuk perbaikan aliran Sungai Citalugtug melalui pembangunan tanggul-tanggul, mengingat sungai ini berada dalam kewenangan dua pihak.
“Di lapangan, BPBD Kabupaten Bandung telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk beragam keperluan, termasuk dapur umum, pusat koordinasi pendataan, dan pemetaan rumah-rumah yang terdampak bencana,” ujar dia. (kus)