RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Program Aksi Citarum Indonesia-Australia atau Citarum Action Research Project (CARP) mendorong warga Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, untuk mengelola limbah secara mandiri sehingga dapat menjaga kualitas DAS Citarum
Salah seorang peneliti dari Monash University, Diego Ramirez Lovering menyatakan, pendekatan ini dapat membantu menciptakan sungai yang bersih, sehat, dan produktif sehingga kualitas DAS Citarum terpelihara.
“Model ini berpotensi diterapkan di lebih dari 600 desa di sekitar DAS Citarum,” ujar Diego, Minggu (17/11).
Baca Juga : Komitmen Pembenahan Citarum, Bey Segera Pantau Lahan Kritis
Lebih lanjut, ujar dia, program yang didukung oleh KONEKSI, kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia.
“Bertujuan menciptakan model pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum,” ujar dia.
Baca juga : Sambut HUT RI ke-79, Ribuan Warga LDII Jawa Barat Gelar Aksi Kerja Bakti Bersama di Sungai Citarum
Warga desa telah difasilitasi dengan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R).
“Pelatihan operator dan kampanye pengelolaan limbah juga telah dilakukan kepada 400 keluarga di desa tersebut untuk mendukung implementasi program,” ungkapnya.
Peneliti dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso menambahkan, program ini mengadopsi konsep laboratorium hidup untuk mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan.
“Program ini berpotensi diimplementasikan secara nasional jika mendapat dukungan dari pemerintah di berbagai tingkatan,” ucapnya.
Hingga saat ini, menurut Reni, program CARP terus berupaya memperluas dampak positifnya bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah DAS Citarum.
“Ini langkah yang baik yang harus dikerjakan dengan sinergitas semua lini,” pungkasnya. (kus)