News

FTI ITB dan PT Nuswantoro Manunggal Jati Sinergi Dukung Industri Hilirisasi Mineral dan Pengembangan Material Nano

Radar Bandung - 25/11/2024, 10:21 WIB
Ferry
Ferry
Tim Redaksi
FTI ITB dan PT Nuswantoro Manunggal Jati Sinergi Dukung Industri Hilirisasi Mineral dan Pengembangan Material Nano

 

RADARBANDUNG.id – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Nuswantoro Manunggal Jati meresmikan kerja sama strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman. Program kerja sama ini berfokus pada penelitian, pengembangan industri hilirisasi mineral dan material nano, sebuah langkah yang sejalan dengan visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya pada poin kelima tentang melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Acara penandatanganan yang berlangsung di kampus ITB Bandung dihadiri oleh Noor Mustaqim, Direktur Utama PT Nuswantoro Manunggal Jati, dan Prof. Dr. Brian Yuliarto, Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB. Nota Kesepahaman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga kolaborasi riset yang berfokus pada solusi praktis bagi industri. Turut hadir dalam penandatanganan ini direksi PT NMJ Bambang Wibowo, dan Pangeran Jaya Gending, sementara dari FTI hadir pula Prof Ari Widyanti Wakil Dekan FTI.

Hilirisasi mineral dan pengembangan material nano menjadi isu strategis yang relevan dengan arah pembangunan nasional. Dalam sambutannya, Prof. Brian Yuliarto menegaskan pentingnya kerja sama ini untuk mendukung kemandirian industri dalam negeri.

“Indonesia memiliki potensi mineral yang sangat besar. Dengan hilirisasi yang tepat, kita dapat meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah menjadi produk berteknologi tinggi. Rekayasa nano material juga memungkinkan peningkatan fungsi material agar memiliki nilai tambah tinggi. Kerja sama ini selaras dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam mewujudkan industrialisasi berbasis riset dan inovasi untuk memperkuat daya saing nasional,” ujar Prof. Brian.

Kerja sama ini mencakup empat bidang utama:

1. Penelitian dan Pengembangan Material Nano – Fokus pada pengembangan teknologi berbasis material nano untuk berbagai aplikasi industri.

2. Hilirisasi Mineral – Pengembangan industri proses pengolahan sumber daya mineral untuk meningkatkan nilai tambah.

3. Pelatihan dan Transfer Teknologi – Menyiapkan tenaga ahli yang dapat mengimplementasikan hasil riset ke industri.

4. Kegiatan Ilmiah dan Kajian Strategis – Seminar, lokakarya, dan kajian untuk memfasilitasi inovasi berkelanjutan.

Noor Mustaqim menyoroti bahwa kerja sama ini adalah langkah nyata dalam mendukung agenda industrialisasi pemerintah. “Hilirisasi mineral tidak hanya soal pengolahan sumber daya, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berdampak langsung pada ekonomi nasional. Dengan pendekatan berbasis riset seperti ini, kita bisa memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok global,” ungkap Noor.

Hilirisasi dan industrialisasi merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Kerja sama ini menunjukkan bagaimana sinergi antara dunia industri dan akademisi dapat menjadi katalisator bagi inovasi.

“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi adalah alat untuk membangun kemandirian. Ini bukan hanya kerja sama antara ITB dan PT Nuswantoro Manunggal Jati, tetapi kontribusi kami bagi Indonesia,” tegas Prof. Brian.

Dengan adanya Nota Kesepahaman ini, FTI ITB dan PT Nuswantoro Manunggal Jati diharapkan mampu menciptakan inovasi-inovasi strategis di bidang teknologi material nano dan hilirisasi mineral, sekaligus menciptakan industrialisasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan. Langkah ini menjadi salah satu pijakan penting menuju Indonesia Emas 2045. (pra)


Terkait Ekonomi Bisnis
Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi yang Bertumbuh hingga Go Global Berkat Pemberdayaan BRI
Ekonomi Bisnis
Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi yang Bertumbuh hingga Go Global Berkat Pemberdayaan BRI

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Serius Pangan Nusantara merupakan salah satu UMKM unggulan yang berhasil berkembang di industri kopi Indonesia. Didirikan oleh Elfira Agustina bersama suaminya, bisnis ini telah melalui berbagai tantangan dan membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi perubahan pasar. “Awalnya kami fokus pada bisnis coffee shop, namun saat pandemi, permintaan berubah. Kami melihat peluang di bisnis roaster coffee dan mulai […]

Kartini Masa Kini di Balik Kokohnya Infrastruktur Kereta
Ekonomi Bisnis
Kartini Masa Kini di Balik Kokohnya Infrastruktur Kereta

Pèringati Hari Kartini, KAI Properti soroti peran perempuan masa kini dalam pengelolaan infrastruktur perkeretaapian.9

Pasang Target Tinggi, Torch Ingin Wujudkan 100 Store dan Tembus Pasar Amerika Serikat
Ekonomi Bisnis
Pasang Target Tinggi, Torch Ingin Wujudkan 100 Store dan Tembus Pasar Amerika Serikat

RADARBANDUNG.id- Brand perlengkapan traveling, Torch memasang target tinggi untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka percaya diri dengan kualitas yang dimiliki untuk melakukan ekspansi hingga ke luar negeri. Ben Wirawan Co-founder and CEO Torch mengatakan sejak resmi beroperasi satu dekade lalu, brandnya sudah memiliki 11 toko di sejumlah wilayah Indonesia. Selain Bandung, produknya bisa ditemui di Depok, Bekasi, […]

BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Garap Pasar Luar Negeri
Ekonomi Bisnis
BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Garap Pasar Luar Negeri

RADARBANDUNG.id, TANGERANG– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertegas komitmennya dalam mendorong pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk go international. Salah satu UMKM binaan BRI  yang berhasil meraih pasar internasional yakni PT Semeru Sumber Rejeki, produsen minuman herbal Kamandalu Ashitaba yang diolah dari tanaman Seledri Jepang atau Ashitaba. Distributor Kamandalu Ashitaba […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.