RADARBANDUNG.ID, KABUPATEN BANDUNG – Meskipun tenggat waktu penyelesaian proyek perbaikan jalan Cicalengka -Majalaya sudah berlalu, namun belum juga terselesaikan.

2 lembar Giro masing-masing senilai 500 juta rupiah yang ternyata kosong. Foto-foto : for Radar Bandung
Ternyata setelah ditelusuri ,pihak kontraktor , PT Prawesti Bangun Pratama, tidak membayar utang beton kepada pihak supplier yakni Octa Nusantara.
Suplai beton diputus.
Hal tersebut diketahui media ,ketika Direktur CV Octa Nusantara, Zaenal Jaya bersama-sama timnya membeberkan ke pihak media terkait permasalahan yang dihadapi, Senin (18/11/2024).
“Saya selaku Direktur CV.Octa Nusantara, sangat kecewa kepada PT Prawesti, karena telah membantu melaksanakan proyek rekonstruksi jalan Cicalengka – Majalaya, namun sampai sekarang belum dibayar,” ungkap Zaenal.
Zaenal memaparkan, awalnya percaya Karena pihak kontraktor memberikan langsung 2 lembar Giro masing-masing senilai 500 juta rupiah.
Baca Juga :Akibat Tanah Longsor, Jalan Penghubung Cisarua-Lembang Lumpuh
“Jadi total jaminan Rp1 milyar. Ketika nilai utang ready mixed Sudah hampir Rp700 juta, giro kita mau cairkan. Baru diketahui bahwa sebenarnya kontraktor ini tidak memiliki modal. Kedua gironya kosong. Juga baru Kami tahu,kalau pekerjaan ini diambil alih oleh seseorang bernama Rudi. Rudi inilah yang memberikan giro kosong tersebut,” papar Zaenal.
Terkait dengan keadaan itu, Zaenal menyorot Kinerja kepala Dinas Bina Marga ,terutama pihak PPK yang memberikan proyek ke PT. PAWESTI BANGUN PRATAMA yang tidak sanggup meneruskan pekerjaan.
“Pertanyaan saya,bagaimana proyek tersebut bisa dimenangkan PT Prawesti Bangun Persada? Bagaimana proses tender nya? Kami sudah berusaha menghubunginya PPK untuk agar bisa dimediasi menarik jalan keluar yang bisa diterima kedua belah pihak, tapi Pak Yudi selaku PPK terkesan menghindar,” imbuh Zaenal dengan nada kecewa.
Baca Juga :Janji Bangun Ruas Jalan Penghubung Kecamatan Cipeundeuy-Kecamatan Serangpanjang
Dengan kondisi itu, Zaenal akan segera melayangkan gugatan untuk mempailitkan PT Prawesti Bangun Persada.
“Saya Sudah berkonsultasi dengan penasehat hukum saya, agar segera membawa masalah ini ke pihak berwajib agar PT. PRAWESTI BANGUN PRATAMA dipailitkan kecuali mereka bertanggung jawab penuh,demi nama baik perusahaannya,” pungkasnya.
CV Octa Nusantara bersama tim dan media inipun sudah berusaha menghubungi kontraktor namun tidak bisa dihubungi. (sol)