News

Peran Aktif BRI Dukung Ketahanan Pangan, Salurkan Kredit Senilai Rp199,83 Triliun di Sektor Pertanian

Radar Bandung - 05/12/2024, 11:23 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Peran Aktif BRI Dukung Ketahanan Pangan, Salurkan Kredit Senilai Rp199,83 Triliun di Sektor Pertanian
Foto: Ilustrasi/ Istimewa-BRI

RADARBANDUNG.id, JAKARTA– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam berperan aktif mendukung ketahanan pangan nasional. Hingga akhir September 2024, BRI (bank only) telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp199,83 triliun kepada sektor pertanian, kehutanan dan pertanian. Langkah ini sejalan dengan visi BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. “Kami memahami bahwa sektor pertanian bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga kunci dalam memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami terus memperluas akses pembiayaan kepada para pelaku di sektor ini, termasuk petani, UMKM, dan pelaku agribisnis lainnya,” ujar Sunarso.

Kredit yang disalurkan BRI mencakup berbagai subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hingga peternakan dan perikanan. Pendekatan yang diambil BRI tidak hanya fokus pada penyaluran dana, tetapi juga mencakup pemberdayaan petani melalui program pendampingan, pelatihan, dan digitalisasi sektor pertanian.

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI akan terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan, karena melalui ketahanan pangan Indonesia dapat keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).

“Berdasarkan kajian Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041 jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6% terpenuhi,” kata Sunarso.

Untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah, menurut Sunarso, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di atas US$ 4.465 (sumber: World Bank). Terkait hal tersebut, Sunarso mengungkapkan dalam kajian BRI bahwa faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja. Pembentukan human capital juga perlu didorong oleh tiga faktor.

Pertama, Indonesia harus fokus dalam memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan. “Maka menjadi penting, kita fokus untuk memiliki strategi yang khusus, spesifik, dan visioner untuk masalah ketahanan pangan,” ujar Sunarso.

Kedua, negara punya tugas untuk menyejahterakan rakyat dan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sunarso mengatakan bahwa cara terbaik untuk menyejahterakan rakyat adalah dengan memberikan mereka pekerjaan. “Jadi semua orang pada usia produktif memang harus bekerja. Kalau begitu, pemerataan kesempatan kerja itu menjadi penting,” jelasnya.

Ketiga, adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Untuk mendapatkan pemerataan kesempatan kerja dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dimana di dalamnya juga ada unsur pemerataan serta partisipasi masyarakat untuk ikut tumbuh dan berkembang.

“Investasi yang penting adalah human capital, dan kalau mau memperbaiki human capital, perbaiki dulu nutrisi dan pangan. Dan kemudian kita tunggu, untuk pemerataan butuh inklusivitas pertumbuhan,” ujar Sunarso. ***


Terkait Ekonomi Bisnis
Popok Lifree Bantu Perbaiki Kulit dan Tidur Lansia
Ekonomi Bisnis
Popok Lifree Bantu Perbaiki Kulit dan Tidur Lansia

RADARBANDUNG.id –  Bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Unicharm Indonesia bersama tim Clinical Research Supporting Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI) mengumumkan hasil riset yang menunjukkan manfaat penggunaan popok dewasa Lifree tipe perekat dengan 100 persen bahan breathable. Penelitian ini menemukan bahwa produk tersebut efektif membantu memperbaiki kondisi kulit pada area penggunaan popok […]

Program Alfamart Sahabat Generasi Maju Bersama SGM Eksplor, Luncurkan Kalkulator Zat Besi di Alfagift
Ekonomi Bisnis
Program Alfamart Sahabat Generasi Maju Bersama SGM Eksplor, Luncurkan Kalkulator Zat Besi di Alfagift

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Kekurangan Zat Besi atau defisiensi Zat Besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus karena berisiko menghambat kemampuan kognitif serta tumbuh kembang optimal anak. Namun fakta menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi, karena tidak mengkonsumsi makanan kaya Zat Besi. Bahkan […]

Dukung Program Strategis Pemerintah, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
Ekonomi Bisnis
Dukung Program Strategis Pemerintah, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Jawa Barat bukanlah sekadar proyek teknis. Hal ini ditegaskan oleh Pelaksana Harian (Plh.) General Manager PLN UIP JBT sekaligus SRM OPKOM 2 Rifki Santoso dalam kegiatan Media Gathering With Journalist dengan tajuk ‘Let’s Share The Goodness’ di Kota Bandung, (4/6/2025). “Pembangunan ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Dukungan […]

Flexi Lift Resmi Diluncurkan, Inovasi Lift Ramah Lingkungan dari Fujita Elevator
Ekonomi Bisnis
Flexi Lift Resmi Diluncurkan, Inovasi Lift Ramah Lingkungan dari Fujita Elevator

RADARBANDUNG.id – Industri elevator nasional kembali menunjukkan geliatnya lewat inovasi terbaru dari Fujita Elevator yang resmi meluncurkan Fujita Flexi Lift, produk elevator hemat energi yang dirancang khusus untuk bangunan bertingkat rendah. Peluncuran ini berlangsung di kawasan Marunda Center, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, pada Sabtu, 24 Mei 2025 lalu. Mengusung tema “Meningkatkan Efisiensi Ruangan dengan Elevator Hemat […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.