RADARBANDUNG.ID, SOREANG- Sebanyak 11 remaja di Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung diamankan aparat polisi karena diduga akan melakukan tawuran pada pukul sepuluh malam, Minggu (8/12).
Penangkapan dilakukan saat personel Polsek Pameungpeuk tengah melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. Kelompok remaja ini mengaku berasal dari komunitas yang mereka sebut sebagai “Southern Bandung Selatan.”
Menurut Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi, salah satu remaja dari kelompok tersebut diketahui membawa sebilah golok.
Baca juga :
Tujuh Remaja Tenggelam Diduga Pelaku Tawuran, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto Sebut Mereka Sengaja Mencebur, Berikut Penjelasannya“Kami langsung mengamankan mereka ke Mapolsek Pameungpeuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, remaja-remaja tersebut rata-rata berusia antara 15 hingga 16 tahun,” ujar Asep, Senin (9/12).
Kepolisian mengindikasikan para remaja tersebut sedang berkumpul dengan niat yang berpotensi mengarah pada tindakan kekerasan. Penemuan senjata tajam semakin memperkuat dugaan bahwa mereka hendak terlibat dalam aksi tawuran.
“Kami ingin memberikan pemahaman kepada mereka mengenai bahaya dan konsekuensi dari tindakan melanggar hukum,” jelas Asep.
Polisi berharap pembinaan ini dapat memberikan efek jera bagi para remaja. Selain itu, orang tua dan wali masing-masing remaja dipanggil ke kantor polisi untuk ikut serta dalam proses pembinaan.
“Kami mengundang orang tua agar mereka juga berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya dan mencegah mereka terlibat dalam aktivitas negatif,” tambah Asep.
Baca juga : SMP Darul Hikam Gelar Talkshow Bahas Cara Mengenali dan Mendampingi Fase Pubertas Anak di Usia Remaja
Polisi juga mengingatkan peran keluarga sangat penting dalam membimbing remaja agar tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Orang tua diminta untuk lebih waspada terhadap pergaulan anak-anak mereka. Kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan remaja usia sekolah.
“Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan jika melihat ada indikasi kegiatan mencurigakan, terutama yang melibatkan anak-anak muda,” papar Asep.
Pihak kepolisian menegaskan, patroli rutin akan terus dilakukan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kenakalan remaja, termasuk tawuran yang seringkali merugikan banyak pihak. Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memberikan edukasi mengenai dampak buruk dari perilaku kriminal. (kus)
