RADARBANDUNG.id – Persib Bandung tengah dirundung duka mendalam. Dokter tim mereka yang penuh dedikasi, Rafi Ghani, berpulang pada Senin malam, 23 Desember 2024, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga besar Persib dan para pendukung setia, Bobotoh.
Rafi Ghani, yang lahir pada 10 Juli 1969 di Bandung, telah mengabdi selama lebih dari satu dekade bersama Maung Bandung. Selama itu, ia tidak hanya dikenal sebagai dokter, tetapi juga sebagai sosok yang ramah dan penuh perhatian terhadap pemain serta staf tim. Kepergiannya menyisakan duka mendalam, terutama mengingat kontribusinya yang luar biasa dalam perjalanan Persib.
Hal itu ditegaskan Komisaris PT PBB sekaligus manajer Persib Bandung Umuh Muchtar. Menurutnya, secara pribadi dan tim kehilangan sosok yang dikenal sangat ramah itu.
“Beliau yang terbaik, telaten dengan para pemain semua siapapun juga yang sakit. Beliau tidak mengenal lelah. Tidak mengenal capek. Siang, malam, hujan, apapun. Beliau selalu mendampingi pemain,” kata Umuh.
Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian dr. Raffi, seorang sosok yang dianggapnya sangat istimewa selama 10 tahun terakhir.
“Saya mungkin salah satu yang paling terpukul. Banyak kenangan bersama beliau selama ini. Kami sering bepergian bersama, selalu dekat, jadi rasanya sangat berat kehilangan sosok sebaik beliau,” kata Dedi.
Menurut Dedi, dr. Raffi bukan hanya dokter tim, tetapi juga seorang yang penuh perhatian dan peduli pada semua pemain tanpa membeda-bedakan. Bahkan di tengah kondisi kesehatannya, dr. Raffi masih sempat mengantar Dedi menjalani operasi sambil bercanda.
“Beliau selalu siap 24 jam dihubungi kapan saja. Tanya saja semua pemain, pelatih, atau pengurus tim, semua pasti sepakat beliau itu orang baik. Saya sangat kehilangan, beliau panutan buat kami semua,” tambahnya. (pra)