RADARBANDUNG.id- Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Satbrimob Polda Jawa Barat diterjunkan untuk melakukan penanganan terhadap jalan yang terdampak cairan kimia berjenis caustic soda liquid NaOH-48%.
Kedatangan Tim Gegana juga untuk pengambilan sampel cairan B3 jenis caustic soda liquid NaOH-48%. Tim datang ketiga lokasi tumpahan cairan kimia berbeda.
Ketiga lokasi tersebut yakni dari bawah mobil tangki pengangkut yang berada di Unit Laka Polres Cimahi Cikamuning, di Jembatan Cigentur Cikalongwetan, dan di badan jalan Cikubangsari, Kecamatan Cipatat.
Seperti diketahui, truk bermuatan cairan kimia B3 ini mengalami kebocoran di sepanjang jalan Cigentur Kecamatan Cikalong Wetan hingga Kampung Cikamuning Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang, KBB pada Selasa (24/12/2024).
Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar Kompol Adjang Suhendar menjelaskan, pihaknya melakukan dekontaminasi pencemaran soda kaustik tersebut menggunakan cairan B24XB24X lantaran dinilai efektif menetralisir dampak caustic soda liquid NaOH-48%.
“Zat kimia ini juga telah dilakukan dekontaminasi memakai cairan B24X. Ini merupakan cairan kimia paling aman untuk netralisir bahan kimia yang menggangu,” katanya, Rabu (25/12/2024) malam.
Ia menambahkan, upaya penyebaran cairan dekontaminasi B24X di seluruh wilayah terdampak bocoran cairan kimia. Selain caustic soda liquid NaOH-48%, hal tersebut diharapkan menetralisir zat turunan lainnya.
“Sehingga dilokasi ceceran dipastikan sudah bersih dan tidak ada lagi bahan kimia soda api,” katanya.
Ia menambahkan, tim mengambil sampel tersebut untuk memastikan kandungan ceceran soda api di lokasi ceceran soda api yang bocor dari truk tangki di jalan sepanjang 8 kilometerkilometer dengan bermuatan kurang lebih 20 ton.
“Kita lakukan pengecekan kandungan soda api di tiga titik ceceran. Pertama Jembatan Cigentur sebagai titik awal kebocoran, lokasi kedua Cikubangsari, dan terakhir di Cikamuning,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan zat kimia soda api tersebut sudah tidak ada di lokasi. Kemungkinan besar soda kaustik telah terbawa air hujan dan habis oleh pembersih petugas pemadam kebakaran.
“Dari hasil pengecekan di tiga titik ini sudah tak ditemukan lagi soda api,” katanya.
Masih kata dia, dalam kesempatan tersebut pihaknya menemukan tiga jenis zat kimia baru yang diduga hasil reaksi kimia soda api secara alami karena bercampur dengan udara, debu, air hujan, hingga tumpahan BBM.
“Ternyata sudah tidak tidak ditemukan lagi zat kimia Natrium hidroksida. Namun demikian di lokasi ditemukan tiga jenis zat kimia yaitu Ammonium thiocyanate, Hidrogen peroksida, dan Natrium nitrat,” katanya.
Ia menegaskan, tiga jenis zat kimia yang baru ditemukan di lokasi ceceran dampaknya tidak terlalu berbahaya dibanding soda api yang sebelumnya tercecer.
“Tiga jenis bahan kimia ini tingkat bahayanya tak seperti soda api. Artinya bahan kimia ini bereaksi dengan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga bahayanya menjadi berkurang,” tandasnya. (KRO)