News

Gelar Halaqoh Ajengan Anom Se-Jawa Barat, Ketua PKB Jabar Syaiful Huda Tegaskan Gerakan Dakwah dan Gerakan Politik Tidak Bisa Dipisahkan

Radar Bandung - 11/01/2025, 14:16 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Gelar Halaqoh Ajengan Anom Se-Jawa Barat, Ketua PKB Jabar Syaiful Huda Tegaskan Gerakan Dakwah dan Gerakan Politik Tidak Bisa Dipisahkan

RADARBANDUNG.ID, GARUT  – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat kembali melaksanakan Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri Jumat, (10/1/2025).

Gelar Halaqoh Ajengan Anom Se-Jawa Barat, Ketua PKB Jabar Syaiful Huda Tegaskan Gerakan Dakwah dan Gerakan Politik Tidak Bisa Dipisahkan

Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda dalam Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien (Pesantren Urug Nanggoh Desa Cikedokan, Bayongbong, Garut, Jumat (10/1/2025). Foto-foto:For Radar Bandung

Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri Volume 2 PKB Jawa Barat ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien (Pesantren Urug Nanggoh Desa Cikedokan, Bayongbong, Garut diikuti para ajengan anom se-Jawa Barat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda, Wakil Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar KH. Abubakar, Sekretaris DPW PKB Jabar Acep Jamaludin, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat H. Oleh Soleh, Ketua Panitia KH. Aceng Malki, Fraksi PKB DPRD Jabar, dan Fraksi PKB DPRD Garut.

Baca Juga : PSBS Biak vs Persib Bandung, jadi Kesempatan Pemain Pelapis Pangeran Biru Beraksi

Turut hadir pula pembicara, KH. Hasan Syukri Zamzam Mahrus dari Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdusalam Shohib dari Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Gus Faris dari Pondok Pesantren Buntet, dan KH. Aceng Abdul Mujib dari Pondok Pesantren Fauzan.

Gerakan Dakwah dan Politik dalam Tradisi Aswaja Anahdiyah

Dalam sambutannya Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda menyampaikan bagi aswaja anahdiyah gerakan dakwah dan gerakan politik bagi PKB tidak dapat dipisahkan

“Tradisi aswaja annahdiyah adalah tradisi Islam yang luhur, karenanya dengan menggerakan tradisi aswaja Annahdiyah insyaaloh pertarungan politik PKB kedepan. Menggerakan tradisi adalah nafas perjuangan kita di PKB Jawa Barat,” kata Syaiful Huda.

Baca Juga : DPRD Jawa Barat Umumkan Penetapan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih

“Merebut kemenangan lewat politik adalah jalan terbaik untuk menjaga kehormantan aswaja annahdiyah. Karena itu langkah kita menyatukan gerakan Islam dan gerakan politik yang dilakukan PKB adalah jalan terbaik,” sambung dia.

Pentingnya Kiai Berpolitik

Dalam kesempatan itu KH. Abdussalam Shohib atau Gus Salam menekankan pentingya para kiai untuk mengerti politik, sehingga kiai tidak selalu menjadi objek dalam arena politik

Baca Juga : Respons Cepat DP3AKB Jawa Barat atas Kasus Perundungan Siswi SD di Garut, Berikut Langkah-langkahnya

“Kiai harus tau politik, kalau tidak nanti akan dipolitiki itu dawuh kiai Mahrus, kalau saya menerjemahkanya secara ekstrem bahkan kiai itu fardlu ain ngerti politik,” ujar Gus Salam.

Gus Salam juga mengucapkan selamat kepada DPW PKB Jabar atas pencapaiannya dalam pemilihan legislatif dan Pilkada serentak 2024 kemarin.

“Selamat kepada DPW PKB Jawa Barat yang paling pesat perkembangannya baik di dalam pileg maupun pilkada serentak. Mendapat kepemimpinan itu adalah suatu hal yang penting di hari ini sebagai bentuk perjuangan kita dan dakwah kita,” jelas dia.

Miliki kebanggan

Selain itu Gus Salam menjelaskan bahwa dakwa keagaaman sebagaimana yang dilakukan oleh para ajengan anom harus memiliki kebanggaan.

“Dakwah keagamaan tanpa dilandasi dengan kebanggaan, kebanggaan itu salah satunya berpartai, tanpa kebanggaan kepada sesuatu yang kita dakwahkan tidak akan sempurna,” imbuhnya

Politik Sebagai Instrumen Penentu Kebijakan

Sementara itu KH. Aceng Abdul Mujib atau Ceng Mujib menyampaikan pentingnya politik sebagai instrumen yang menentukan kebijakan untuk hajat masyarakat.

“Hanya dengan kebijakan, Garut dari termiskin bisa jadi terkaya jika punya penentu kebijakan orang yang berpihak pada santri. Apapun tanpa politk tidak bisa, tidak ada satupun kebijakan yang tidak dipengaruhi politik, tidak ada,” jelas dia.

Ia juga mengajak para ajengan anom untuk melanjutkan perjuangan dan harapan Mbah Hasyim, perjuangan dan harapan wali songo, perjuangan dan harapan Mbah Wahab Hasbullah.

“Beliau-beliau ingin mengantarkan Indonesia bukan hanya menjadi kaya, bukan hanya terjadi pemerataan tetapi ingin Indonesia menjadi baldatun thoyibatun warrabun ghofur,” tegas dia.

“Saya yakin jika PKB menjadi partai penguasa di Indonesia akan bisa memegang amanah karena kader PKB, pengurus PKB adalah murni kader NU yang mencintai terhadap Mbah Hasyim, Mbah Wahab, dan para wali-wali terdahulu,” sambungnya.

Khittah NU 1926 dan Konsensus Kebangsaan Para Kiai NU

Selanjutnya Gus Faris dari pesantren Buntet Cirebon menerangkan tentang konsensus kebangsaan yang diterima oleh para kiai dan para ulama NU yaitu empat pilar kebangsaan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI yang mana semuanya diatur oleh politik.

“Khittah NU 1926 ini tidak boleh menjadikan NU sebagai partai politik, tetapi NU harus tetap berkolaborasi dengan politik kenapa? Karena konsensus kebangsaan kita diatur menggunakan politik. Kalau kita tidak terlibat dalam dinamika politik tersebut maka aspirasi politik kita akan diwakilkan kepada orang lain,” pungkas dia.(**)


Terkait Jawa Barat
Pemerintah Apresiasi Pembangunan Perumahan Cordova Emerald Estate untuk Bantu Wujudkan Program 3 Juta Subsidi
Jawa Barat
Pemerintah Apresiasi Pembangunan Perumahan Cordova Emerald Estate untuk Bantu Wujudkan Program 3 Juta Subsidi

RADARBANDUNG.id, TASIKMALAYA- Kebutuhan masyarakat akan tempat hunian yang nyaman dengan harga terjangkau masih cukup tinggi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) baik di kota maupun pedesaan. Hal inilah yang membuat pengembang perumahan Cordova Emerald Estate berencana membangun 900 unit di Jalan Sukaratu Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, sekaligus mewujudkan komitmen Program 3 juta […]

BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Peserta KKN Institut Agama Islam Tasikmalaya
Jawa Barat
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Peserta KKN Institut Agama Islam Tasikmalaya

RADARBANDUNG.id- Institut Agama Islam Tasikmalaya menunjukkan komitmennya dalam melindungi mahasiswa dengan mengikutsertakan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Dalam acara pelepasan mahasiswa KKN pada Rabu (9/7) yang bertempat di aula Institut Agama Islam Tasikmalaya, sebanyak 196 mahasiswa resmi menerima kartu kepesertaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Kartu tersebut diserahkan secara simbolis oleh […]

Polda Jabar Bongkar Laboratorium Sabu, Peracik Utama Ditangkap
Jawa Barat
Polda Jabar Bongkar Laboratorium Sabu, Peracik Utama Ditangkap

Seorang warga negara Iran berinisial MT, yang diduga sebagai peracik utama dalam jaringan narkoba internasional, ditangkap bersama satu warga negara Indonesia berinisial RA.

Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Jawa Barat
Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat telah mencapai 38,79 persen hingga Juli 2025. Capaian ini lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang berada di angka 31,8 persen. Tak hanya belanja, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat juga menunjukkan kinerja positif. Dari target yang ditetapkan dalam APBD 2025, […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.