RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Layanan Call Center 112 Kota Bandung mencatat sebanyak 1.395 kejadian darurat sepanjang tahun 2024.
Kasus-kasus yang dilayani Call Center 112 Kota Bandung ini meliputi kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bencana alam, hingga masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan segera.
Keberadaan layanan darurat ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam memberikan respons cepat dan pelayanan terpadu bagi masyarakat.
Koordinator Bandung Command Center (BCC), Yusuf Cahyadi, menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi kategori kejadian yang paling sering ditangani, dengan total 761 kasus.
Diikuti oleh keadaan darurat lainnya sebanyak 181 kasus, kebakaran (176 kasus), masalah kesehatan (112 kasus), bencana alam (99 kasus), dan penanganan hewan (30 kasus).
“Call Center 112 hadir sebagai solusi terpadu untuk mempermudah masyarakat mengakses bantuan darurat kapan saja,” ujar Yusuf saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin, (13/1/2025). Dalam setiap kejadian darurat, Call Center 112 bekerja sama dengan berbagai instansi terkait. Sepanjang 2024, instansi yang paling sering terlibat, Dinas Kesehatan, 466 kali penanganan, Kepolisian, 353 kali, PMI, 295 kali, Diskar PB, 260 kali.
Baca Juga : Hotel Santika Garut Segera Hadir dengan Gedung dan Fasilitas Baru yang Siap Dinikmati
Selain itu, instansi lain seperti Satpol PP, Dishub, PLN, Dinsos, PDAM, hingga Bandung Ambulance Transport (BAT) juga terlibat sesuai kebutuhan.
Yusuf menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi yang baik sangat penting untuk memastikan setiap kejadian darurat dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Sepanjang 2024, Call Center 112 menerima total 42.337 panggilan telepon. Bulan Januari mencatat jumlah panggilan terbanyak, 5.530 panggilan, sedangkan Oktober menjadi bulan dengan jumlah kejadian darurat tertinggi, 143 kasus, disusul September dengan 138 kasus.
Baca Juga : Truk Bermuatan Mebel Terguling di Bundaran Cibeureum, Ini Penampakannya
“Tren ini menunjukkan perlunya antisipasi dan kesiapan lebih, terutama pada bulan-bulan tertentu ketika lonjakan kejadian darurat terjadi,” tambah Yusuf.
Call Center 112 Kota Bandung didirikan berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2006.
Kota Bandung mulai mengadopsi layanan ini pada Desember 2016, dan sejak 2021 pengelolaannya dilakukan secara mandiri oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Peraturan Wali Kota Nomor 104 Tahun 2021.
Permudah akses bantuan
Layanan ini dirancang untuk mempermudah akses bantuan, mempercepat respons, dan meningkatkan koordinasi antarinstansi.
Pemerintah Kota Bandung terus berupaya menyempurnakan layanan ini melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sosialisasi yang lebih luas, serta optimalisasi teknologi.
“Cukup ingat satu nomor, yaitu 112, untuk semua keadaan darurat. Ini adalah bukti bahwa pemerintah hadir untuk melindungi dan melayani masyarakat dengan lebih baik,” ujar Yusuf.
Hanya untuk darurat
Yusuf juga mengimbau warga untuk menggunakan layanan Call Center 112 secara bijak dan hanya dalam situasi darurat.
Dengan kemudahan akses dan koordinasi yang terintegrasi, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan hidup di Kota Bandung.(cr1)
