News

Siswa Sekolah di Kabupaten Bandung Barat Mulai Menikmati Makan Bergizi Gratis

Radar Bandung - 13/01/2025, 17:40 WIB
HH
Hendra Hidayat
Tim Redaksi
Sejumlah siswa di SDN Cibungur 2 di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat saat bersiap menyantap makanan bergizi gratis, Senin (13/1/2025). Foto Hendra Hidayat

RADARBANDUNG.id- Sembilan sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai melaksanakan Program Makan Bergizi Makan (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Senin (13/1/2025).

Salah satunya pelaksanaan MBG di SDN Cibungur 2 Batujajar yang menyediakan menu nasi, ayam krispi/ayam asam manis, sayur tahu dan wortel, susu serta buah jeruk.

Kepala SPPG Batujajar Gilang Prakoso mengatakan, dalam pelaksanaan MBG tersebut di hari pertama tersebut menyediakan 3.500 porsi yang didistribusikan untuk sembilan sekolah dan ibu hamil serta ibu menyusui.

“Ada 3.500 yang kita distribusikan ke 9 sekolah dan ibu hamil serta menyusui. Menunya hari pertama ada ayam pilet dibuat krispi, ada asam manis juga, ada sayur tahu wortel, ada susu ada jeruk,” katanya, Senin (13/1/2025).

Ia menambahkan, selain SDN Cibungur 2 Batujajar, sekolah lainnya yakni SDN Cibungur 1, SDN Jalantir, SDN Batujajar 1, SDN Batujajar 2, SDN Batujajar 3, SDN Galanggang 3, SDN Sinarjaya dan SDN Dar Al Iman.

“Selain sekolah, MBG juga diberikan terhadap ibu hamil sebanyak 56 orang dan pondok pesantren (Ponpes) At-Tafsir sebanyak 84 santri,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk pemilihan menu ini pihaknya sudah melibatkan ahli gizi. Sehingga menu makanan yang diberikan kepada siswa maupun ibu hamil tentunya disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing.

“Semuanya melibatkan ahli gizi, ini sesuai dengan golongan-golongannya. Tentunya kelas 1-3 gizinya berbeda dengan kelas 4-6 sehingga dibuat sesuai kebutuhan,” katanya.

Ia menegaskan, sebelum dibagikan kepada siswa, makanan itu sudah melalui pengujian mulai dapur SPPG oleh ahli gizi hingga di sekolah oleh guru. Hal tersebut sesuai arahan Badan Gizi Nasional.

“Tester itu diberikan untuk menilai apakah laik apakah ada yang basi atau tidak sehingga aman untuk siswa karena mereka memiliki daya tahan tubuh kurang dari kita yang sudah (dewasa),” tandasnya.

Salah seorang guru, Heri Sumirat mengatakan, menu makanan yang disajikan tersebut diminati siswa.

“Rasanya tadi enak, cukup untuk anak-anak sekolah. Jadi program ini cukup positif,” katanya. (KRO)