RADARBANDUNG.id- Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasyim memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan lancar dan disambut antusias siswa dan para ibu hamil.
Hal tersebut diungkapkan usai meninjau langsung pelaksanaan hari kedua Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Batujajar Selasa (14/1/2025).
Ia menjelaskan, menu yang disediakan pada hari kedua realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut yakni nasi, ayam kecap, tempe, sayur buncis, salad, pisang dan minuman kemasan.
“Di Bandung Barat dapurnya baru ada satu dapur, sekaligus pendistribusian dan pelayanannya. Kelompok sasarannya ada 3.500 penerima. Dalam menu memang hari ini tidak ada susunya karena ternyata diberikan satu minggu dua kali,” katanya.
“Makanan itu dibagikan mulai dari kelas 1-6 SDN 1 Batujajar, dengan rincian 544 siswa. Sementara di SDN 2 Batujajar ada 475 siswa dan 507 di SDN 3 Batujajar. Sisanya untuk sekolah lain, ibu hamil dan santri,” sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, program MBG ini tidak hanya disambut antusias siswa. Bahkan orang tua mengaku senang dan bahagia anaknya diberikan makanan yang bergizi di sekolah. Dengan begitu, pihak orang tua tidak lagi khawatir dengan pemenuhan gizi yang dibutuhkan.
“Lalu saya diskusi dengan orang tua siswa mereka menyambut gembira. Bahkan di SDN 1 dan 3 Batujajar ini mereka (Ortu Siswa) ikut ngangkut membantu saat menu MBG datang,” katanya.
Masih kata dia, guna mengakomodir kebutuhan seluruh siswa penerima MBG ini pihaknya memproyeksikan kebutuhan SP OG sebanyak 80 unit. Namun demikian masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
“Untuk tahap pertama tentu kami mengikuti target yang ditetapkan oleh pusat ada satu dapur melayani 3.500 penerima. Tapi memang ini sepenuhnya dari pusat. Di Bandung Barat siswa ada 240 ribu. Kalo misalkan satu dapur 3.000 porsi, berarti kurang lebih membutuhkan 80 dapur untuk mengakomodir semuanya,” katanya.
Ia optimis bisa memenuhi target pelaksanaan MBG hingga kewilayahan pelosok Bandung Barat. Terutama di wilayah selatan yang membutuhkan perlakuan khusus. Mengingat beberapa diantaranya sulit diakses.
“Ya harus, nanti mungkin disesuaikan dengan wilayah karakter Bandung Barat. Batujajar ini kan wilayah perkotaan, mungkin nanti wilayah selatan ada perlakuan khusus. Yang pasti kita dukung program MBG ini dan saya yakin kalau saya cek dan lihat ini siswa senang. Tapi memang masih menunggu dari pusat,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya senang melihat antusias dari para siswa. Namun ia mengingatkan kepada SPPG agar tidak hanya mementingkan kandungan gizi nya saja, tapi di setiap menu harus disesuaikan untuk memikat siswa dalam menyantap makanan.
“Saya sudah keliling dan cek alhamdulilah anak-anak seneng dan gembira. Hanya saja ada yang tidak disukai oleh anak-anak yaitu sayur. Mereka kurang menyukai sayur. Nanti mungkin metodenya seperti apa nanti akan kami diskusikan. Dengan SPPG. Karena para orang tua berharap program MBG ini terus berlanjut,” tandasnya. (KRO)