RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, PT Migas Utama Jabar (MUJ) akan mengembangkan energi bersih sebagai bentuk dukungan transformasi. Hal itu dilakukan sembari memperkuat sektor migas.
Direktur MUJ Punjul Prabowo mengatakan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan mendukung pemerintah menuju ketahanan energi. Sebagai Perseroan, MUJ saat ini ditopang tiga anak usaha PT MUJ ONWJ, PT ENM dan PT MUJ Energi Indonesia.
“Kami tidak hanya fokus pada produksi migas, tapi energi bersih tetap dijalankan untuk mengintegrasikan kebutuhan energi di Jawa Barat,” kata dia melalui siaran pers yang diterima.
“Jawa Barat memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan secara optimal, energi surya, energi angin, biomassa, energi air, sampai panas bumi tengah kita masuki ini sebagai proyek strategis perusahaan,” dia melanjutkan.
Menurut dia, sektor minyak dan gas, lapangan Area Operasi Pabuaran akan menjadikan tantangan MUJ. Pabuaran miliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas lapangan migas yang berlokasi di Kabupaten Subang.
Lapangan ini menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung ketahanan energi di wilayah tersebut mpat karena sumur aktif di Pabuaran potensinya bisa menghasilkan gas sebesar 10mmscf per hari.
“Kami tidak hanya fokus pada eksplorasi dan produksi migas dalam peran pengelola Participating Interest (PI) tapi perkuatan sektor ini akan dimulai di 2025 dengan eksplorasi dan eksploitasi lapangan Migas Pabuaran di Subang Jawa Barat,” kata Punjul.
Direktur Teknik dan Operasi MUJ Muhamad Sani menambahkan, perusahaan sedang menjajaki kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan energi bersih, seperti distribusi gas, tenaga surya dan bioenergi, di kawasan-kawasan prioritas di Jawa Barat. Sinergi juga dilakukan bersama PT Pertamina untuk beberapa pekerjaan pendistribusian gas, sampai pekerjaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) yang perannya dijalankan PT ENM.
“PT ENM fokus pengembangan infrastruktur energi, khususnya infrastruktur migas. Sedangkan distribusi gas seperti CNG, LNG dan LPG maupun gas pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri di Jawa Barat dilakukan PT MUJI,” imbuh Sani.
“Perluasan jaringan distribusi gas untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan efisien, khususnya di wilayah-wilayah yang membutuhkan,” kata Sani melanjutkan.
Menurutnya perluasan distribusi gas juga mulai menyasar industri yang menyediakan Progam Makan Bergizi Gratis (PMBG) yang digagas pemerintah pusat. Sani meyakini kolaborasi dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam merealisasikan visi besar ini.
“Kami percaya bahwa dengan sinergi yang baik, Jawa Barat dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan di Indonesia. Inovasi-inovasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Jawa Barat, baik dalam hal akses energi maupun peningkatan kualitas hidup,” pungkasnya.***