RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kerusakan pondasi Jembatan Cipager di Kabupaten Cirebon akibat banjir bandang Sungai Cipager mendapat perhatian serius dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat. Untuk menjamin keselamatan, DBMPR segera menutup sementara jembatan kecil yang biasa dilalui kendaraan roda dua.

Ilustrasi. Banjir Kondisi kawasan rumah warga terendam air. FOTO-FOTO. PUSTAKA MEDIA/TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG.
“Kami melakukan penutupan jembatan kecil untuk kendaraan roda dua demi keamanan, sementara jembatan besar dinyatakan masih aman setelah melalui penilaian teknis, dengan pondasi dasar dan tanah di sekitarnya dalam kondisi stabil,” ungkap Kepala DBMPR Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, di Bandung, Minggu, (19/1).
Bambang mengungkapkan, langkah darurat lain yang diambil, pemasangan bronjong di sekitar pondasi jembatan untuk memperkuat struktur sekaligus mencegah erosi akibat aliran air yang deras. Bambang memastikan pengerjaan ini dilakukan dengan cepat dan tepat guna menghindari kerusakan yang lebih besar.
“Pemasangan bronjong dilakukan secepat mungkin untuk memastikan stabilitas pondasi jembatan tetap terjaga,” tambahnya.
Selain perbaikan fisik, Bambang menjelaskan koordinasi dengan berbagai pihak juga dilakukan. DBMPR Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Langkah ini dilakukan agar pengalihan arus kendaraan berjalan lancar tanpa menimbulkan gangguan besar bagi pengguna jalan.
Bambang mengungkapkan jembatan Cipager, yang menghubungkan Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Majalengka, memiliki fungsi vital sebagai jalur penghubung utama. Kerusakan akibat banjir bandang ini tidak hanya mengganggu aktivitas transportasi, tetapi juga berdampak pada pemukiman warga sekitar yang terendam banjir.
DBMPR Jawa Barat menegaskan bahwa penanganan darurat ini akan diikuti dengan evaluasi lanjutan untuk memastikan jembatan tetap aman dan fungsional dalam jangka panjang. “Kami berkomitmen untuk memulihkan infrastruktur terdampak bencana secepat mungkin demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” tegas Bambang.
Bambang berharap bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terus menunjukkan komitmennya dalam merespons dampak bencana alam, khususnya terkait infrastruktur strategis dengan langkah cepat dan terkoordinasi, konektivitas antarwilayah tetap terjaga demi mendukung mobilitas dan aktivitas masyarakat.(cr1)