RADARBANDUNG.id- Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat meminta peternak untuk melapor kepada petugas jika hewan ternaknya terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispernakan KBB, Wiwin Apriyanti menjelaskan, sejumlah hewan ternak rentan terkena PMK. Namun di Bandung Barat mayoritas hewan ternak terkena PMK yakni sapi.
“Hewan rentan terkena PMK yakni sapi, kerbau, babi, kambing dan domba. Kondisi terkini di Bandung Barat dari Desember 2024 hingga Januari 2025 sebanyak 229 ekor terpapar dan 4 ekor mati sementara 14 ekor lainnya potong paksa,” katanya Minggu (19/1/2025).
Kenali Gejala Klinis
Ia menambahkan, hewan ternak yang terpapar PMK biasanya menunjukkan sejumlah gejala klinis yang dapat terlihat secara kasat mata seperti lepuh di lidah, gusi, hidung dan teracak kuku hewan yang terinfeksi.
“Selain itu juga hewan ternak mengalami air liur berlebih ( hypersalivasi), hilang nafsu makan dan hewan pincang atau tidak mampu berjalan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hewan ternak yang terpapar PMK jika tidak langsung ditangani akan mengakibatkan kerugian kepada para peternak yakni penurunan produksi susu, kematian mendadak dan keguguran.
“Selain itu juga menyebabkan infertilitas, penurunan berat badan dan menghambat perdagangan ( lalu lintas),” katanya.
“Untuk diketahui juga bahwa PMK dapat menular ke ternak lain dengan cara kontak langsung, kontak tidak langsung dan penyebaran melalui udara,” sambungnya.
Upaya Pengendalian
Masih kata Wiwin, dalam mengendalikan penyebaran virus PMK pihaknya telah melakukan sejumlah upaya yakni menghentikan penyebaran virus, menghilangkan sumber infeksi, menghilangkan virus dengan dekontaminasi kandan juga peralatan serta membentuk kekebalan.
“Hal yang harus dilakukan juga adalah Pemisahan ternak yang baru dengan yang lama, yang sakit dengan yang sehat, yang tua dengan yang muda,” katanya.
“Selain itu juga tentu hal penting dilakukan adalah pembersihan (kandang,sarana transportasi dan pakaian) dan pembatasan (lalu lintas orang, ternak,barang dan media pembawa),” imbuhnya.
Hewan Ternak Terpapar PMK Aman Dikonsumsi
Ia pun menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan hewan ternak yang terpapar PMK karena masih aman dan sehat untuk dikonsumsi manusiamanusia selama diolah dengan benar.
“PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia serta daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya lun telah berupaya maksimal dalam menangani PMK di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan koordinasi lintas sektor ( KUD, fedloter, Bandar), mengeluarkan SE tentang kesiapsiagaan PHMS dan himbauan tentang Vaksinasi mandiri.
“Kami pun telah melakukan pengobatan simptomatis dan supportif, sesinfeksi kandang dan peralatan serta pembatasan lalu lintas hewan terutama dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” tandasnya. (KRO)