RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG – Yayasan Odesa Indonesia menunjukkan komitmennya memperbaiki kondisi lahan kritis Kawasan Bandung Utara melalui aksi tanam dan pembagian 3.000 bibit buah kepada para petani bertepatan dengan ulang tahun yang ke 60 SMAK 1 BPK Penabur Bandung, kegiatan amal sosial dengan berbagi bibit tanaman kepada petani di Kampung Cikawari, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (1/2/2025). Kegiatan bukan sekadar seremoni melainkan bagian dari upaya edukasi dan transformasi lingkungan serta ekonomi masyarakat setempat.
Ketua Yayasan Odesa Indonesia, Faiz Manshur menegaskan kegiatan tanam dan pembagian bibit kepada petani bukan hanya soal menanam pohon, tentang membangun kesadaran warga kota terhadap krisis ekologi yang terjadi di sekitar mereka.
“Aksi tanam ini simbolis agar warga kota tahu kondisi lahan yang kita tanami. Mereka harus paham krisis ini nyata. Donasi bibit yang kami kumpulkan langsung disesuaikan dengan kebutuhan petani, bukan sekadar bibit yang kami punya,” ujar Faiz, Sabtu (1/2/2025).
Baca juga: Tanam Pohon Edukasi Pembibitan dan Swasembada Pangan
Faiz menjelaskan bibit yang dibagikan mencakup berbagai jenis tanaman durian, alpukat, mangga, dan pepaya. Penyebaran bibit tidak hanya terbatas di Desa Mekarmanik, merambah Desa Cimenyan, Mandala Mekar, dan Desa Cikadut. Kriteria penerima bibit tidak sembarangan, petani harus memiliki atau mengelola lahan dengan izin pemilik serta menunjukkan komitmen merawat tanaman hingga berbuah.
“Kita tidak hanya ingin pohon ditanam, tapi harus berhasil sampai berbuah. Ini soal keberlanjutan,” tambah Faiz.
Faiz mengungkapkan krisis lingkungan Kawasan Bandung Utara mencapai tahap mengkhawatirkan. Data pemerintah provinsi mencatat sekitar 19.000 hektar dari total 70.000 hektar lahan telah mengalami degradasi, belum termasuk kawasan hutan yang rusak. Faiz menyoroti kurangnya transformasi dari pemerintah dalam memberikan edukasi pembibitan kepada petani.
“Petani bukan tidak mau menanam pohon buah, tapi mereka tidak punya akses bibit. Pemerintah tidak hadir dalam hal ini, jadi kami mengambil inisiatif,” tegasnya.
Faiz menjelaskan selain memperbaiki ekologi program tanam pembagian bibit bertujuan meningkatkan gizi dan pendapatan petani. Menurutnya banyak petani justru kekurangan gizi karena minimnya akses terhadap buah-buahan, yang lebih banyak dinikmati oleh warga kota.
“Kalau lahan mereka ditanami buah, otomatis mereka punya sumber gizi sendiri. Selain untuk konsumsi, hasilnya bisa dijual dan menggerakkan roda ekonomi,” jelasnya.
Baca juga: Tantangan Besar Lahan Pertanian Menjaga Ketahanan Pangan
Ketua Panitia Kegiatan Amal Ulang Tahun ke-60 SMAK 1 BPK Penabur Bandung, Iman Chandra menyampaikan kegiatan istimewa bagi kami para alumni SMAK 1 BPK Penabur Bandung, merayakan usia ke-60, kami menyerahkan lebih dari 3.000 bibit pohon kepada Yayasan Odesa Indonesia untuk didistribusikan kepada para petani.
“Kami tidak memiliki target khusus selain ingin berkontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung pendapatan mereka melalui pohon buah-buahan yang berkelanjutan. Pohon ini tidak hanya berdampak secara ekonomi tetapi juga secara ekologi,” ujar Iman Chandra.
Iman menambahkan pihaknya sudah lama mengenal Yayasan Odesa Indonesia yang memiliki rekam jejak baik dalam mendukung para petani, tidak hanya bidang pertanian tetapi juga pendidikan dan ekonomi.
“Kami mempercayakan kegiatan tanam pembagian bibit kepada Yayasan Odesa karena komitmen mereka yang jelas dan dukungan luas dari berbagai organisasi, selanjutnya kami berkomitmen untuk menanam minimal 6.000 bibit pohon buah-buahan, dan saat ini kami terus menggalang dana untuk mewujudkan target tersebut,” tambah Iman Chandra.
Koordinator acara, Enton Supriyatna menyoroti masalah lain yang memperparah kondisi lahan, pembangunan hotel dan perumahan besar yang tidak terkontrol di kawasan Dago Pakar.
“Limbah hotel sering dibuang sembarangan ke kali tanpa pengawasan yang memadai. Pemerintah lemah dalam mengawasi pembangunan yang berdampak besar ini,” ungkap Enton.
Enton menambahkan meskipun ada regulasi implementasinya sering kali diabaikan. “Aturan ada, tapi kalau tidak ditindaklanjuti, percuma. Pemerintah harus lebih peka terhadap masalah ini,” katanya.
Baca juga: AdaKami Berikan Permodalan Kepada Petani di Ciamis
Sejak 2016 Yayasan Odesa Indonesia telah menggelar 38 aksi tanam total distribusi lebih dari 978.000 bibit, termasuk 406.000 bibit buah dan 572.000 bibit kopi. Menurut Faiz, angka ini masih jauh dari cukup mengingat kebutuhan bibit di Kecamatan Cimenyan saja mencapai 10 juta pohon.
Program tanam kopi dan buah dirancang untuk saling mendukung, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. “Pohon kopi butuh naungan dari pohon buah, jadi keduanya saling melengkapi,” jelas Faiz.
Yayasan Odesa terus mengajak masyarakat, terutama warga Kota Bandung untuk berkontribusi dalam perbaikan lingkungan Kawasan Bandung Utara. “Warga kota harus ikut andil, karena banjir lumpur di kota juga dampak dari lahan kritis di perbukitan. Petani di sini kebanyakan kurang mampu, jadi sangat layak untuk dibantu,” tutup Faiz.(cr1)
