News

Stabilitas Kota Bandung Pasca-Pilkada 2024 Aman Tanpa Sengketa

Radar Bandung - 13/02/2025, 17:20 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Pemimpin yang terpilih dalam Pilkada 2024 dapat melanjutkan kebijakan yang telah berjalan, terutama dalam hal transportasi, kebersihan, dan tata kelola pemerintahan. Kota Bandung memerlukan kesinambungan dalam pembangunan agar tidak terjadi ketidakkonsistenan yang bisa menghambat kemajuan, ujar A Koswara, Selasa (11/2). (Foto. For Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Penjabat Wali Kota Bandung, A Koswara menyampaikan rasa syukur atas kelancaran selama menjabat sejak 20 September 2024 hingga masa jabatannya berakhir 20 Februari 2025. Salah satu pencapaian keberhasilan dalam menjaga kondusivitas stabilitas Kota Bandung selama dan setelah Pilkada 2024. Pemilihan kepala daerah yang berlangsung aman tanpa adanya sengketa hasil di Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan bukti proses demokrasi Kota Bandung berjalan baik dan mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat.

A Koswara mengungkapkan meskipun masa jabatan penjabat wali kota terbatas, A Koswara telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kontribusi bagi Kota Bandung, memperbaiki regulasi, memperkuat birokrasi, serta memastikan pembangunan kota tetap berjalan dengan baik selama periode transisi pemerintahan.

“Alhamdulillah, Kota Bandung tetap dalam kondisi stabilitas kondusif usai Pilkada. Tidak ada perselisihan hasil yang sampai ke MK. Ini bukti sistem dan mekanisme yang telah kita bangun selama ini berjalan dengan baik,” ujar Koswara dalam konferensi pers di Balai Kota Bandung, Selasa (11/2/2025).

A Koswara menjelaskan sepanjang kepemimpinannya telah mencatat sejumlah capaian penting berkontribusi terhadap kemajuan Kota Bandung. Kebijakan dan program utama yang telah dijalankan, penataan regulasi dan penguatan birokrasi upaya memperkuat tata kelola pemerintahan, A Koswara memastikan berbagai peraturan daerah dan kebijakan strategis yang diperlukan untuk kelangsungan pembangunan dapat diselesaikan dengan baik. Program prioritas tetap berjalan meskipun sedang terjadi transisi kepemimpinan.

“Stabilitas birokrasi sangat penting agar roda pemerintahan tetap berjalan lancar. Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya koordinasi yang kuat di setiap sektor pemerintahan,” jelasnya.

Baca juga: Target Penataan Kolong Jembatan Layang Mochtar Kusumaatmadja, Tamansari Kota Bandung

A Koswara menyampaikan salah satu isu perhatian serius selama masa kepemimpinannya pengelolaan sampah, berhasil mengurangi jumlah sampah yang dikirim menuju TPA Sarimukti dari 170 ritase per hari menjadi 157 ritase per hari. Kebijakan tidak dipilah, tidak diangkut mewajibkan masyarakat memilah sampah sebelum dikumpulkan petugas kebersihan. Sanksi tegas bagi pihak yang tidak mematuhi regulasi pengelolaan sampah, termasuk para pengelola pasar dan kawasan perdagangan yang tidak menerapkan sistem pemilahan sampah.

“Pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, pengelolaan yang buruk akan dikenai sanksi, dilakukan agar Bandung tetap bersih dan nyaman,” tegasnya.

A Koswara menambahkan peningkatan infrastruktur stabilitas transportasi dan pengurangan kemacetan menjadi tantangan utama bagi Kota Bandung, upaya mengatasinya melalui kajian pengaturan jam operasional berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan, pemerintahan, dan komersial.

“Hasil kajian ditemukan pengaturan jam kerja pemerintah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kepadatan lalu lintas, kebijakan ini akan terus dikembangkan ke depannya,” jelas A Koswara.

A Koswara mengupayakan percepatan pembangunan proyek Tol Dalam Kota (Bypass Urban Transport – BUTR) solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan Bandung, proyek harus dibarengi dengan penguatan sistem stabilitas transportasi massal agar manfaatnya lebih optimal.

Baca juga: Solusi Kemacetan Penguatan Sistem Transformasi Massal

“Tol dalam kota bukan satu-satunya solusi. Tanpa transportasi publik yang memadai, kemacetan tetap akan terjadi. Oleh karena itu, penguatan angkutan umum harus menjadi prioritas,” ujarnya.

A Koswara menyampaikan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan, konsep Bandung Kolaborasi pendekatan yang melibatkan komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat dalam berbagai program sosial dan pembangunan kota.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting agar setiap program yang kita jalankan bisa sukses dan memberikan manfaat luas,” tuturnya.

A Koswara menuturkan keberlanjutan program yang telah dirancang sangat penting agar Kota Bandung dapat terus berkembang. Pemimpin yang terpilih dalam Pilkada 2024 dapat melanjutkan kebijakan yang telah berjalan, terutama dalam hal transportasi, kebersihan, dan tata kelola pemerintahan.

“Memastikan pemimpin selanjutnya dapat meneruskan kebijakan yang telah kita bangun bersama. Kota Bandung memerlukan kesinambungan dalam pembangunan agar tidak terjadi ketidakkonsistenan yang bisa menghambat kemajuan,” ujarnya.

Baca juga: Perkuat Strategi untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Ini Komitmen Pemkot Bandung

A Koswara menegaskan reformasi birokrasi yang telah berjalan harus terus diperkuat agar pelayanan kepada masyarakat semakin efisien dan transparan. Jika ada perubahan kepemimpinan pastikan tidak ada kebijakan yang terputus di tengah jalan. Kesinambungan program kunci untuk membangun kota yang lebih baik.

A Koswara menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintahan Kota Bandung serta masyarakat yang telah berkontribusi dalam mendukung berbagai programnya. Segala upaya yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat bagi warga Bandung, dengan berakhirnya masa jabatan 20 Februari 2025, Kota Bandung bersiap menyambut kepemimpinan baru yang akan melanjutkan estafet pembangunan.

“Harapan besar pun disematkan agar Bandung tetap menjadi kota yang maju, nyaman, dan terus berkembang dengan berbagai inovasi serta kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat,” pungkasnya.(dsn)