RADARBANDUG.id- Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) melaksanakan latihan menembak senjata pesawat udara (Lakbakjat pesud) di daerah latihan Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin (17/2/2025).
Dalam kegiatan tersebut delapan heli yang terdiri dari 2 unit heli Apace AH-64E, 2 unit heli Bell 412, 2 unit heli Angkut MI-17, 1 unit heli Penec dan 1 unit heli Bolco 105 dikerahkan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak ikut serta menembak sasaran menggunakan, senjata Gatlink dari pesawat Bell 412.
Sementara itu, latihan menembak senjata pesawat udara ini dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI AD (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Zainuddin dan yang bertindak sebagai Komandan Latihan (Danlat) Letnan Kolonel Cpn Muhamad Rofi’i dari Skadron 21/AAY.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan Penerbad TNI AD dalam menjalankan tugasnya.
“Hari ini kita latihan menembak dari heli. Kita coba kesiapan bagaimana penerbad-penerbad kita kemampuan terbangnya dan kemampuan tempurnya,” katanya saat ditemui, Senin (17/2/2025).
Ia menambahkan, dalam kesempatan tersebut pihaknya mengaku puas dengan peralatan dan kemampuan yang dimiliki oleh TNI AD yang ditunjukkan dalam latihan ini.
“Jadi seperti yang disaksikan tadi saya cukup puas karena mereka bisa memaintenance kemampuannya dengan baik. Kita akan terus evaluasi supaya bisa lebih baik lagi dalam penggunaannya,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan tempur para prajurit Puspenerbad dalam mengoperasikan dan menembakan senjata dari pesawat udara.
“Latihan tembak ini juga bertujuan untuk menguji akurasi, kecepatan serta efektivitas sistem senjata dalam berbagai skenario pertempuran,” katanya.
“Kita coba kesiapan bagaimana penerbad-penerbad kita kemampuan terbangnya dan kemampuan tempurnya. Artinya kita juga harus tetap melatih skill tempur dengan alutsista yang kita miliki. Jenisnya ada Ada Apache, Bolkow, Belt, kita coba semua di sini,” sambungya.
Ia menyebut, kegiatan tersebut penting dilaksanakan sebagai bahan evaluasi terkait kondisi senjata yang dimiliki TNI. Menurutnya sebagai negara demokrasi yang mengutamakan asas kedamaian penting untuk memiliki pasukan dan persenjataan tempur yang kuat dan solid.
“Saya ingin mencoba supaya nanti saat diskusi saya tahu persis permasalahan-permasalahannya. Ini memang jadwal rutin yang kita laksanakan untuk mengasah kemampuan. Jadi kalau sering disampaikan kalau negara yang cinta damai harus siap perang,” katanya.
“Artinya kita juga harus tetap melatih skill tempur dengan alutsista yang kita miliki. Jenisnya ada Ada Apache, Bolco 105, Bell kita coba semua di sini. Kita akan terus evaluasi supaya bisa lebih baik lagi dalam penggunaannya,” imbuhnya.
Sementara itu, saat disinggung terkait penambahan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI, Maruli mengatakan penambahan alutsista bakal dilakukan supaya semakin maju dan mumpuni.
“Kita akan terus berdiskusi melihat perkembangan sebagai evaluasi. Nanti kedepannya kita tambahan alutsista Indonesia semakin maju. Tentu penguatan itu kita persiapkan,” tandasnya. (KRO)