RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG – Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Buky Wibawa bersama Wakil Bupati Bandung terpilih, Ali Syakieb menghadiri acara Tasyakur Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (17/2/2025). Tasyakur Dapur Makan Bergizi bagian upaya memperluas jangkauan program makan bergizi gratis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
Buky menyatakan persiapan memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) Jawa Barat telah memasuki tahap optimal, kebutuhan gizi anak-anak sekolah berbagai daerah dapat terpenuhi dengan baik. Program MBG langkah strategis memperbaiki kualitas gizi anak-anak, meskipun menuntut anggaran yang sangat besar.
“Berdasarkan perhitungan Badan Gizi Nasional, total anggaran yang dibutuhkan untuk program MBG di seluruh Jawa Barat mencapai sekitar Rp41 triliun,” ujar Buky.
Baca juga: Siapkan Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025
Buky menjelaskan Kecamatan Bojongsoang sendiri telah tersedia dua dapur umum yang beroperasi mendukung memperluas program MBG. Pihak DPRD belum melakukan evaluasi menyeluruh, pemantauan terhadap pelaksanaan dapur makan bergizi akan terus dilakukan, pastikan standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional telah diterapkan dengan baik.
“Bersama tim ahli, dapur-dapur ini telah memenuhi unsur makanan bergizi, termasuk kandungan protein yang cukup dan seimbang,” jelasnya.
Menurut Buky program MBG merupakan bukti nyata kepedulian Presiden RI Prabowo Subianto terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Inisiatif program MBG bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat yang berfokus pada peningkatan akses terhadap makanan sehat dan bergizi.
“Program makan bergizi gratis bukan hanya sekadar penyediaan makanan bagi anak-anak, fondasi penting tumbuh kembang anak serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dapur makan bergizi dapat menjadi pusat edukasi dan informasi bagi masyarakat agar lebih memahami pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Buky.
Buky memberi apresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi penyelenggaraan program MBG, baik dari sektor pemerintahan, swasta, maupun masyarakat, dapur makan bergizi tidak hanya berfungsi sebagai tempat distribusi makanan, sarana edukatif yang mengajarkan anak tentang nilai sosial, komunikasi, dan interaksi yang sehat di lingkungan mereka.
“Selain mendapatkan asupan makanan bergizi, anak-anak juga belajar bersosialisasi dan berkomunikasi, sekaligus mendukung terbentuknya ekosistem ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.
Buky menyoroti dampak ekonomi dari program MBG sesuai dengan rekomendasi Badan Gizi Nasional, radius empat kilometer setiap dapur makan bergizi harus memberdayakan sumber bahan makanan berasal dari masyarakat setempat, keberlangsungan program MBG tidak hanya memberikan manfaat dalam aspek kesehatan, turut memperkuat perekonomian lokal melalui pemberdayaan petani, peternak, dan pelaku usaha kecil sekitar wilayah dapur makan bergizi.
“Program MBG memerlukan biaya besar, pemerintah, terutama Presiden Prabowo, memiliki komitmen penuh pastikan tumbuh kembang anak Indonesia tetap terjaga dengan baik, sejalan dengan visi Indonesia Emas, generasi mendatang menjadi individu sehat, kuat, cerdas, mampu bersaing di tingkat global. Dukung dan sukseskan program MBG dengan penuh optimisme dan semangat gotong royong,” pungkas Buky.(dsn)