News

Kunjungan Pelajari Efisiensi Belanja APBN dan APBD Jawa Barat

Radar Bandung - 19/02/2025, 23:35 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Kunjungan Pelajari Efisiensi Belanja APBN dan APBD Jawa Barat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menjadikan pengalaman Jawa Barat menerapkan kebijakan sebagai acuan untuk memperdalam pemahaman DPRD Kolaka melakukan kunjungan kerja DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Selasa (18/2). (Foto. For Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025 menjadi perhatian serius berbagai daerah. Salah satunya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menjadikan pengalaman Jawa Barat menerapkan kebijakan sebagai acuan untuk memperdalam pemahaman DPRD Kolaka melakukan kunjungan pelajari kerja DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Selasa (18/2/2025).

Kepala Bagian (Kabag) Program dan Keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, Arip Ahmad Ripai menyampaikan kunjungan pertemuan bertujuan membahas strategi efisiensi anggaran yang diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. DPRD Kolaka ingin mengetahui bagaimana implementasi efisiensi dilakukan, sektor mana saja yang mengalami pemangkasan, serta bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan program pembangunan daerah.

Kunjungan kerja membahas Inpres 1/2025, implementasi aturan tersebut Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, khususnya DPRD Jawa Barat. DPRD Kolaka ingin mengetahui bagaimana efisiensinya, item apa saja yang terkena pemangkasan,” ujar Arip Ahmad Ripai, di DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (18/2/2025).

Baca juga: Kunjungan IUETO Isu Uyghur serta Peluang Kerja Sama Turki

Arip menjelaskan implementasi Inpres 1/2025 Jawa Barat saat ini masih dalam tahap perencanaan. Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi bersama tim transisi telah menyusun kebijakan awal pastikan efisiensi anggaran berjalan secara efektif setelah pelantikannya. Efisiensi diterapkan tidak akan menghambat kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat.

Menurut Arip efisiensi anggaran akan diimplementasikan dalam APBD sebelum dilakukan eksekusi terdapat beberapa tahapan harus dilalui mulai perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) revisi Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Setelah tahapan terpenuhi, barulah perubahan APBD dapat dilakukan dan efisiensi bisa dieksekusi.

“Proses efisiensi tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada prosedur yang harus ditempuh, mulai dari revisi RKPD, KUA, PPAS, hingga pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelumnya. Setelah itu, barulah eksekusi bisa dilakukan melalui APBD Perubahan,” tambah Arip.

Arip menekankan efisiensi yang dilakukan Jawa Barat akan difokuskan pada sektor prioritas, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), penyediaan instalasi listrik dalam program Jawa Barat Caang. Prioritas utama memastikan pembangunan jalan dapat segera dilaksanakan setelah perubahan APBD selesai, yang diperkirakan akan terealisasi Juli 2025.

“Iya, karena harapan Pak Gubernur terpilih menyelesaikan jalan. Jalan itu baru bisa dieksekusi setelah ada perubahan APBD. Perubahan APBD itu paling cepat sekitar Juli,” kata Arip.

Baca juga: Peluang Pengembangan Ketahanan Pangan Perkotaan

Arip menjelaskan saat ini DPRD Jawa Barat masih menunggu legalitas formal kepala daerah yang baru, kebijakan efisiensi akan dibahas lebih lanjut oleh komisi dan badan anggaran Gubernur Jawa Barat resmi dilantik 20 Februari 2025.

“Ini akan dibahas komisi dan badan anggaran, meskipun secara awal mungkin sudah ada gambaran, namun secara formal tetap harus menunggu gubernur dilantik, setelah itu efisiensi dan alokasi anggaran baru bisa dibicarakan lebih lanjut,” jelasnya.

Arip mengungkapkan efisiensi anggaran yang diterapkan DPRD Jawa Barat mencakup pemangkasan pos anggaran perjalanan dinas, anggaran makan dan minum, pembiayaan seremonial, pengurangan belanja yang dianggap tidak esensial. Melalui efisiensi penggunaan anggaran dapat lebih optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Jawa Barat.

Arip berharap melalui kunjungan pelajari studi banding DPRD Kabupaten Kolaka dapat mengadopsi praktik efisiensi yang sesuai dengan kondisi daerahnya, sehingga kebijakan belanja daerah dapat lebih efektif dan efisien mendukung pembangunan daerah berkelanjutan.(dsn)


Terkait Jawa Barat
Ada-Ada Saja, Bercanda dengan Status Duda Bupati Lucky Hakim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bikin Gelak Tawa Membahana di Indramayu
Jawa Barat
Ada-Ada Saja, Bercanda dengan Status Duda Bupati Lucky Hakim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bikin Gelak Tawa Membahana di Indramayu

RADARBANDUNG.ID, INDRAMAYU – Banyak kepala daerah di Indonesia yang tidak memiliki pasangan alias duda. Salah satunya adalah pemimpin di Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi merupakan seorang duda. Demikian pula dengan Bupati Indramayu Lucky Hakim, kepala daerah yang juga merupakan artis peran itu juga diketahui merupakan seorang duda, bahkan hingga dua kali. Bertemu di sebuah acara, […]

Viral, Siswa SMAN 2 Purwakarta Ini Menangis Saat Diberi Uang untuk Beli Laptop dan Dipeluk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Jawa Barat
Viral, Siswa SMAN 2 Purwakarta Ini Menangis Saat Diberi Uang untuk Beli Laptop dan Dipeluk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

RADARBANDUNG.ID, PURWAKARTA – Bukan lagi barang mewah yang bersifat eksklusif, laptop atau komputer jinjing saat ini sudah menjadi kebutuhan yang bisa dibilang esensial. Nggak cuma mereka yang bekerja atau kuliah, siswa sekolah pun kini banyak membutuhkan laptop untuk menunjang proses belajar mereka. Eranya sudah berubah, kalau dulu berkutat dengan teknologi seperti komputer hanya dilakukan saat pelajaran […]

Tokoh TP2GD Jabar: KH. Abbas Abdul Jamil Layak Jadi Pahlawan Nasional
Jawa Barat
Tokoh TP2GD Jabar: KH. Abbas Abdul Jamil Layak Jadi Pahlawan Nasional

RADARBANDUNG.id, CIREBON – Dukungan terhadap pengusulan KH. Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional semakin menguat. Dalam acara Istighosah Kubro dan Seminar Nasional di Pendopo Kabupaten Cirebon, dukungan datang dari berbagai tokoh daerah dan nasional, termasuk dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat. Salah satu tokoh penting yang menyampaikan dukungan adalah Prof. Dr. […]

Pendidikan di Jawa Barat Terancam, JPPI Minta Gubernur Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Ijazah Siswa, Ini Penjelasannya
Jawa Barat
Pendidikan di Jawa Barat Terancam, JPPI Minta Gubernur Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Ijazah Siswa, Ini Penjelasannya

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diminta untuk mengevaluasi dan mereformasi sistem pembiayaan pendidikan di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan penahanan ijazah oleh pihak sekolah di Jawa Barat. Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menuturkan, pembiayaan baik di sekolah negeri maupun swasta, seharusnya ditanggung oleh Pemerintah Pusat […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.